Berikut ini akan Asaljeplak berikan penjelasan mengenai jenis-jenis Hard disk (HDD) yang ada di pasaran seperti IDE, SATA, SCSI, SAS dan apa saja perbedaannya.
[ad_1]
Daftar Isi
Hard Disk merupakan tempat untuk menyimpan data kita baik file untuk kebutuhan Sistem Operasi (OS), file dokumen, gambar, audio, film, game, dsb.
Apabila kamu ingin mengganti hard disk laptop kamu atau memasang hard disk di PC, berikut ini beberapa macam Hard disk yang biasa dijual di toko komputer untuk kamu ketahui dan supaya tidak salah membeli.
Berdasarkan konektornya (atau sambungan nya), Hard disk dibedakan menjadi harddisk IDE, SATA, SAS, dan SCSA dengan perbedaannya adalah sebagai berikut :
Hard disk dengan Tipe konektor IDE / ATA / PATA adalah merupakan yang paling umum ditemukan dan populer di tahun 90an hingga 2000an. Bahkan sampai sekarang masih bisa ditemukan di komputer lama.
Hard disk dengan 80-pin konektor ini menggunakan 2 kabel colokan untuk IDE Interface dan juga Power alias kelistrikan, dan mempunyai slot untuk jumper.
Bentuk kabel IDE adalah sebagai berikut :
Jumper sendiri digunakan untuk menentukan apakah Hard disk tersebut merupakan hard disk utama / Master, hard disk kedua / Slave / Secondary, atau mode lainnya.
Bentuk Jumper adalah seperti ini :
Kemudian untuk mengatur fungsi Hard Disk menggunakan Jumper, maka Jumper tersebut harus diatur posisinya sedemikian rupa seperti pada diagram berikut ini :
atau yang umum di Indonesia adalah seperti ini :
Harddisk IDE bisa mencapai kecepatan transfer data hingga 133MB/s, dan harga barunya saat ini berkisar antara Rp.90ribu hingga Rp.250ribu tergantung pada kapasitas nya.
Harddisk dengan konektor SATA merupakan yang paling umum ditemui saat ini, dan kecepatan transfer data nya mulai dari 150MB/s hingga mencapai 600MB/s.
Harddisk SATA menggunakan 2 kabel colokan, yaiotu untuk signal dan untuk power. Pada gambar di atas bisa dilihat bahwa kabel power untuk SATA bisa menggunakan colokan tradisional seperti pada IDE ataupun colokan model SATA.
Tetapi saat ini yang umum ada di pasaran biasanya manufaktur harddisk SATA hanya menyediakan colokan untuk Signal dan Power model SATA saja dan meninggalkan colokan power tradisional.
Bentuk kabel untuk Harddisk SATA adalah sebagai berikut :
Tipe SATA sendiri terbagi-bagi lagi menjadi SATA, eSATA, mSATA, dan uSATA.
Perbedaannya adalah mSATA merupakan mini SATA yang berukuran dan berkecepatan lebih kecil dibandingkan SATA.
Sementara eSATA adalah SATA yang bisa dicolokkan di luar PC tanpa menggunakan kabel USB selama tersedia colokan untuk eSATA.
Lalu untuk uSATA merupakan Micro SATA (u disini merupakan lambang Yunani untuk Micro yang dibaca Mu atau Miu dengan bentuk lambangnya seperti ini : µ ) yang berukuran lebih kecil dari mSATA.
SATA, mSATA, dan uSATA menggunakan ukuran colokan yang berbeda sehingga tidak switchable tanpa menggunakan adapter/converter.
Hard disk SATA saat ini sudah mencapai kapasitas 8TB per unit dengan harga berkisar antara Rp400rb hingga Rp9juta-an.
SCSI (Small Computer System Interface), yang bisa juga dibaca menjadi Skuaze atau Scuzzy, merupakan perangkat yang didesain dan digunakan sebagai controller untuk menerima dan mengirim data hingga 320MB/s.
SCSI sendiri adalah perangkat yang terpisah dari hard disk tetapi bisa disambungkan ke satu ataupun beberapa Harddisk (maksimal 16 unit), ataupun perangkat lainnya yang menggunakan konektor IDE ataupun SATA.
SCSI umum digunakan pada produk-produk Apple dan juga pada Data Center untuk meningkatkan performa Server.
SAS atau “Serial Attached SCSI” merupakan pengembangan dari SCSI standar dengan kemampuan yang jauh melebihi pendahulunya tersebut.
SAS bisa dihubungkan ke hingga 65,535 unit Hard disk yang jauh melebihi SCSI yang hanya 16 unit, dan merupakan perangkat standar pada Data Center terkini untuk kebutuhan server-servernya.
SAS tidak bisa disambungkan dengan Hard Disk SATA tetapi bisa sebaliknya.
Kecepatan transfer data pada SAS saat ini mencapai 6Gbps atau 600MBps.
Berdasarkan ukuran atau dimensinya, Hard disk terbagi menjadi :
Harddisk dengan ukuran 3,5″ ini sangat umum ditemui di dalam PC atau Komputer Desktop dan masih menjadi ukuran yang umum digunakan saat ini.
Ukuran ini juga digunakan untuk Floppy Drive.
Harddisk dengan ukuran 2,5″ ini merupakan ukuran yang standar digunakan untuk Notebook atau Laptop hingga saat ini.
Ukurannya yang lebih kecil dibandingkan 3,5″ membuatnya sangat cocok untuk notebook mengingat ukuran dari Notebook sendiri yang semakin menyusut seiring perkembangannya.
Hard disk berukuran besar ini muncul pertama kali pada pertengahan tahun 1980an dan umum digunakan oleh PC pada saat itu.
Saat ini, ukuran 5,25″ digunakan untuk rumah CD-ROM/DVD-ROM/BluRay Drive.
Hard disk yang sudah masuk museum ini digunakan oleh PC rumahan di tahun 70an.
Hard disk ini pada masanya umum ditemukan pada komputer IBM, CP/M, maupun Tandy TRS-80 Model II.
Hard disk yang ukurannya hampir setara dengan batu baterai ini digunakan untuk perangkat-perangkat berukuran kecil seperti tablet atau notebook, tetapi kurang populer dan tidak berhasil distandardisasi.
Banyaknya manufaktur yang lebih memilih ukuran 2,5″ menjadi salah satu penyebab ukuran 1,8″ tidak terlalu populer digunakan.
[ad_1]
Berdasarkan penggunaan dan kemasannya, Hard disk terbagi menjadi 2, yaitu :
Hard disk internal merupakan harddisk yang disematkan di dalam rumah casing pada PC atau Komputer.
Jumlah Hard Disk yang bisa dipasang pada PC tergantung dari jumlah colokan pada Motherboard, dan ruang pada casing PC.
Sesuai namanya, Harddisk eksternal merupakan harddisk yang dibungkus oleh casing yang memiliki colokan USB sehingga bisa dibawa kemana saja dan dipasang pada PC atau Laptop manapun yang memiliki hub USB.
Hard disk yang digunakan biasanya adalah ukuran 3,5″ untuk Harddisk eksternal tipe duduk seperti WD MyBook, yang biasanya membutuhkan colokan AC lagi untuk memenuhi kebutuhan listriknya.
Untuk ukuran besar biasanya dalam 1 MyBook dan sejenisnya bisa berisi 2 hingga 4 Hard disk internal berukuran 3,5″.
Sementara ukuran 2,5″ inchi digunakan untuk hard disk bertipe passport yang bisa kamu bawa kemana saja dan mudah masuk tas atau kantong. Tipe ini tidak membutuhkan colokan listrik tambahan karena dapat dipenuhi dari USB saja.
SSD (Solid State Drive) merupakan media penyimpanan generasi terbaru yang menggunakan mikrochip untuk menyimpan data dan menggunakan SATA sebagai konektornya.
Perbedaan utama antara SSD dengan Hard Disk adalah pada metode penyimpanan datanya. Seperti sudah disebutkan, SSD menggunakan micrchip untuk menyimpan data, sementara Hard Disk menggunakan cakram magnetis.
SSD boleh dibilang merupakan Flash Disk berukuran besar.
Media penyimpanan data lainnya yang banyak digunakan saat ini adalah SD Card, Micro SD, Flashdisk/Flashdrive, CD, dan DVD.
[wp_ad_camp_4]
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai harddisk yang diharapkan bisa membantu kamu dalam mengenali bermacam-macam jenisnya ya.
Semoga bermanfaat.
Apakah kamu bosan melihat filter Instagram yang sama di feed kamu? Pernahkah kamu ingin membuat…
iPhone SE telah menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin memiliki pengalaman…
Di dalam era dunia bisnis yang modern seperti saat ini, efisiensi dan akurasi adalah dua…
Dalam mengoperasikan usaha, ketersediaan listrik yang stabil menjadi krusial demi kelancaran aktivitas harian. Genset merupakan…
Menulis CV adalah langkah penting bagi siapa pun yang sedang mencari pekerjaan, termasuk para pemula…
Kesehatan gigi adalah salah satu aspek penting dari kesehatan tubuh kita yang sayangnya seringkali diabaikan.…
Website ini menggunakan cookies
Leave a Comment