Review Film Aquaman (2018)

Berikut ini merupakan review dari Asaljeplak atas film Aquaman yang bergenre Fantasy, Sci-fi, Comedy dan tayang pada tahun 2018.

Info Film

Sinopsis Film

Film Aquaman menceritakan tentang latar belakang dari Arthur Curry dan bagaimana perjalanannya yang seru dan menegangkan untuk menjadi raja di lautan.

Trailer Film

Review Film

A. Grafik, Visual, Sinematografi

Boleh dibilang Asaljeplak datang ke bioskop hanya bermodalkan selentingan rumor bahwa film ini keren dan berbeda dari film DC dan bahkan Marvel sebelumnya (yang menurut Asaljeplak sih biasa aja dan bahkan jelek untuk beberapa)

Tetapi setelah menonton langsung film ini Asaljeplak langsung terpukau dengan keindahan visualnya dan juga bagaimana adegan action nya direkam, mulai dari adegan berantem, kejar-kejaran, tembak-tembakan, semuanya dikemas dengan apik di dalam film.

Penggambaran tentang dunia bawah lautnya pun sangat memukau dan Asaljeplak jadi ingin mengetahui lebih dalam mengenai dunia Atlantis yang futuristik dengan warna warni cerah, serta gemerlap, tidak seperti Wakanda yang penggambaran kotanya tidak sefuturistik teknologinya.

B. Alur dan Kekuatan Cerita

Akan tetapi, layaknya film superhero lainnya, film yang satu ini bisa dibilang standar untuk alur dan kekuatan ceritanya, terutama apabila dibandingkan dengan film Avengers: Infinity War yang terakhir.

Meskipun standar, akan tetapi alurnya cukup to-the-point dan mengalir jelas meskipun ada beberapa adegan yang terkesan terburu-buru serta kurang di gali lebih dalam, terutama soal karakter dari si Aquaman sendiri.

Nilai lebihnya adalah film ini simpel dan sesuai dengan genre superhero, fantasy, dan sci-fi tanpa alur cerita yang njelimet, tanpa diselipkan sentimen-sentimen sosial politik di kehidupan nyata, tanpa babibubebo, just a pure action/adventure/sci-fi/superhero movie.

C. Kualitas Akting

Karena Asaljeplak tidak begitu tahu karakter asli Aquaman di dalam komik, agak susah untuk menilai dan membandingkan apakah Jason Momoa merupakan Aquaman versi komik atau membangun karakternya sendiri.

Walaupun begitu, akting semua aktor dan aktris di film ini bisa dibilang cukup, tidak bisa dibilang buruk tetapi tidak bisa dibilang WOW juga.

Terutama untuk Patrick Wilson yang berperan sebagai Orm, raja dari Atlantis, yang menjadi antagonis utama di dalam film, Asaljeplak agak bingung menilainya karena sebenarnya penyampaian dialognya cukup baik, akan tetapi tatapan matanya saat mengucapkan dialog agak terlihat kurang fokus menurut Asaljeplak.

D. Layak ditonton Anak atau Tidak?

Ini film superhero yang secara otomatis ada adegan action-nya meskipun tidak brutal ataupun sadis karena dikemas secara “kartun” dengan warna warni yang cerah.

Jadi, sebaiknya orang tua tetap mendampingi saat menonton film ini terutama apabila anak masih berusia di bawah 13 tahun, meskipun pada dasarnya film ini layak ditonton segala umur tanpa ada darah bercipratan kemana-mana atau kata-kata kasar atau kekerasan yang brutal.

E. Kesimpulan

Jangan datang menonton film ini dengan harapan akan mendapatkan alur cerita kompleks dan dalam. Ini film yang lebih ke arah menghibur meskipun agak cheesy dan “standar”, tetapi dikemas secara apik oleh sutradara James Wan.

Yang cukup fresh dari film ini adalah pada adegan berantem dan secara keseluruhan action nya yang terkadang over-the-top tetapi justru menjadikan film ini menyenangkan untuk ditonton bersama teman atau keluarga.

Menurut Asaljeplak pribadi, film ini sangat jauh lebih baik dibandingkan film Black Panther, Wonder Woman, Justice League, ataupun Venom yang muncul belakangan, dan Asaljeplak tidak sabar untuk menunggu sekuelnya.

Pssst.. tontonya di IMAX 3D, bakalan lebih muantab ini film hehehe.