Untuk menentukan strategi Branding, sebelumnya perlu diperhatikan beberapa komponen dasar supaya kamu bisa lebih mudah dalam menerapkan strategi tersebut.
Daftar Isi
Apa itu Branding ?
Sebelumnya, kita perlu tahu dulu apa itu Brand. Definisi dari Brand itu sendiri berarti merek, atau identitas dari suatu produk atau jasa.
Tetapi sebenarnya lebih dari itu, Brand tidak hanya berupa bentuk yang dapat dilihat atau dibaca, melainkan juga suatu citra atau kesan atas suatu produk atau jasa.
Kamu bisa melihat dan merasakan sendiri perbedaan antara misalnya, Coca-Cola dengan Big Cola, atau Blue Bird dengan Express, atau iPhone dengan Mito.
Yang membedakan mereka tidak hanya sekedar nama, tetapi kesan atau citra yang ditampilkan oleh masing-masing brand, dan itu sejatinya juga merupakan “brand” mereka.
Branding itu sendiri merupakan suatu upaya atau kegiatan dalam memperkenalkan Produk atau Jasa kita kepada pasar yang kita tuju, dan juga untuk membedakan Produk atau Jasa kita dari kompetitor.
Kenapa harus melakukan Branding ?
Ya tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan Produk atau Jasa kita.
Misalnya begini, kamu memiliki jasa rental mobil. Menurut kamu akan lebih mudah diingat dan menarik mana antara “Jasa Rental Mobil” yang harus bersaing dengan usaha-usaha lainnya yang sejenis dengan misalnya, “IniIbuBudi Rental” ?
Nah berikut ini alasan-alasan supaya kamu lebih memahami pentingnya untuk melakukan Branding :
- Mempermudah proses promosi.
- Meningkatkan peluang kesuksesan iklan yang kita lakukan.
- Memberikan pencitraan kepada calon pelanggan mengenai produk atau jasa yang kita berikan.
- Menciptakan loyalitas dan kestabilan penjualan.
- Membedakan dengan kompetitor.
- Mempermudah pengenalan produk atau jasa baru.
Bagaimana Cara Menyusun Strategi Branding ?
Dalam menyusun strategi Branding, ada 7 komponen yang wajib kamu perhatikan dan coba terapkan, yaitu :
Tujuan
Sebelum menentukan strategi Branding, terlebih dahulu kamu harus pastikan apa goals dari produk atau jasa kamu.
Kalau kamu biasa melihat profil suatu perusahaan, mereka biasanya sudah menentukan tujuan mereka dalam bentuk Visi dan Misi Perusahaan.
Visi dan Misi tidak hanya sekedar pepesan kosong atau kata-kata yang sekedar ditulis saja, tetapi itu harus merupakan suatu bentuk dari cita-cita, tujuan, serta citra yang benar-benar ingin kamu tampilkan untuk produk atau jasa kamu.
Konsistensi
Usahakan selalu konsisten dalam mempromosikan brand kamu.
Misalnya kamu ingin posting gambar di Halaman Facebook Produk kamu, kamu perlu memastikan apakah gambar tersebut sesuai dengan produk kamu atau minimal menambah ketertarikan pembaca akan produk kamu.
Ya kalau produk kamu adalah Pompa Air, tetapi yang lebih sering kamu posting ke Halaman Facebook produk kamu adalah gambar kompor tentunya akan membingungkan pembaca kan?
Emosi / Perasaan
Sasar emosi dari pelanggan, karena tidak selamanya mereka itu rasional.
Karena kalau semuanya rasional tentunya tidak ada yang akan membeli motor Harley yang harganya bisa jauh lebih mahal dibandingkan mobil kan?
Misalnya kamu bisa memancing emosi seperti “produk ini hanya diminum oleh orang pintar” atau “produk ini bikin kamu terlihat keren di mata perempuan”.
Fleksibilitas
Tadi bilangnya konsisten, tetapi sekarang bilangnya fleksibel, gimana sih?
Wah iya juga ya, tapi yang dimaksud dengan fleksibilitas disini berbeda tujuannya dengan konsitensi yang disebutkan sebelumnya.
Konsistensi yang dimaksud sebelumnya adalah dalam hal penetapan panduan dasar dari strategi Branding kamu, sementara fleksibel disini adalah dalam lingkup menyesuaikan diri dengan strategi kompetitor dan adaptasi dengan konsumen.
Jadi apabila gaya bahasa atau cara penyampaian promosi produk kamu setelah beberapa waktu dirasa atau terbukti tidak mempengaruhi penjualan atau malah menurunkan, maka ubahlah dan jangan mentok pada satu metode saja.
Keterlibatan Karyawan
“Kami melayani dengan segenap jiwa dan raga kami” tetapi customer service nya jutek banget, atau jawab seada-adanya, itu yang kena dampaknya karyawan tersebut atau Brand kamu? ya umumnya yang kena adalah Brand nya kan.
Keterlibatan karyawan di sini adalah memastikan karyawan kamu juga ikut tertular gaya dari produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Lakukan pelatihan dan beri doktrin kepada karyawan mengenai citra apa yang kamu harapkan dari produk atau jasa kamu.
Lakukan dengan cara sedemikian rupa sehingga itu meresap ke hati dan pikiran karyawan kamu sehingga mereka akan secara natural membantu menyebarkan itu saat bertemu dengan orang-orang di luar perusahaan, dan terutama pelanggan.
Loyalitas
Apabila produk atau jasa kamu sudah memiliki fanbase ataupun pelanggan tetap, jangan didiemin saja.
Buat program-program untuk menghargai loyalitas mereka.
Minimal buat postingan berisi ucapan terima kasih (langsung dari owner atau direktur bila perlu) kepada para konsumen loyal dan sebarkan itu ke seluruh platform pemasaran kamu.
Kesadaran atas Kompetitor
Terakhir, kamu mesti aware atas kegiatan yang dilakukan oleh kompetitor dari produk atau jasa kamu.
Perhatikan dan monitor strategi-strategi yang dilakukan oleh kompetitor, program apa yang sedang mereka jalankan, kerjasama dengan pihak siapa saja, dsb.
Bertindaklah lebih dahulu dari mereka apabila kamu melihat mereka belum melakukan sesuatu yang kamu rasa mampu memberikan kamu poin lebih di mata konsumen.
Nah demikianlah panduan dalam menyusun strategi Branding untuk produk atau jasa kamu.
Semoga bermanfaat ya.