Proposal Bisnis dapat menentukan berhasil tidaknya kamu mendapatkan klien baru. Berikut ini panduan lengkap dalam menyusun proposal bisnis yang baik dan juga efektif.
Daftar Isi
Apa itu Proposal Bisnis ?
Sebelum melangkah ke dalam panduan penyusunan Proposal Bisnis, terlebih dahulu kita akan masuk ke definisinya terlebih dahulu.
Oh iya, Proposal Bisnis ini BUKAN Rencana Bisnis alias Business Plan ya.
Perbedaannya adalah, Rencana Bisnis disusun pada saat akan memulai usaha, sementara Proposal Bisnis disusun saat ingin menawarkan produk atau jasa kita ke calon klien.
Lebih lengkapnya, Proposal Bisnis adalah suatu bentuk permohonan dari suatu Badan Usaha atau perseorangan (individu), yang ditujukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau project, menawarkan layanan, dan atau menjadi rekanan untuk pengadaan suatu produk bagi pihak kedua (calon klien).
Proposal Bisnis bisa diminta oleh calon klien, ataupun tidak diminta alias berdasarkan inisiatif dari badan usaha atau perseorangan tersebut.
Proposal Bisnis bisa juga disamakan dengan Quotation, meskipun itu semua tergantung kebutuhan dari calon klien.
Quotation, kalau menurut Asaljeplak, merupakan versi yang lebih ringkas dari suatu proposal bisnis. Umumnya pada quotation yang perlu diajukan hanyalah penawaran harga dan penjelasan terkait produk atau jasa yang ditawarkan.
Sehingga, yang akan dibahas dalam artikel ini adalah bagaimana menyusun suatu proposal bisnis yang mendetail dan bukan hanya berupa penawaran harga dan deskripsi produk atau jasa saja.
3 Bagian Penting dalam suatu Proposal Bisnis
Untuk menyusun suatu Proposal Bisnis yang bisa menarik perhatian calon klien, ada 3 bagian utama di dalam proposal yang harus kamu lengkapi dan dibuat dengan baik agar semakin mempertinggi tingkat kesuksesan proposal.
1. Kebutuhan calon klien
Di dalam Proposal Bisnis, suatu badan usaha ataupun perseorangan harus terlebih dahulu menyatakan kembali masalah yang sedang dialami calon klien saat ini.
Hal ini akan terkait dengan poin nomor 2, dan juga bisa berfungsi untuk menegaskan kembali lingkup penawaran dari pekerjaan, layanan, maupun produk yang kita tawarkan kepada calon klien.
Poin-poin penting dari bagian ini adalah:
- Tantangan terbesar yang sedang dihadapi oleh bidang industri dari calon klien
- Tantangan terbesar yang sedang dihadapi oleh calon klien
Pertanyaan-pertanyaan berikut sebaiknya kamu ajukan kepada calon klien sebelum mengajukan Proposal Bisnis, atau apabila sudah ada jawabannya kamu bisa menjabarkannya di dalam proposal, atau setidaknya bisa membantu kamu dalam menyusun proposal yang persuasif.
- Kapan calon klien menyadari adanya masalah tersebut?
- Apa tindakan yang sudah pernah dilakukan dan bagaimana hasilnya?
- Siapa saja dari sisi internal calon klien yang terkena dampak dari masalah tersebut?
- Apakah calon klien bisa mengukur sejauh mana atau seberapa besar lingkup solusi yang diinginkan?
- Apa ekspektasi terbaik yang ingin mereka capai di dalam project ini?
- Kapan tenggat waktu penyelesaian pekerjaan atau project?
- Berapa anggaran yang dialokasikan pada project ini?
Contoh untuk bagian ini adalah (di sini Asaljeplak bertindak sebagai calon klien):
” Dengan kemajuan media sosial di dunia yang semakin berkembang saat ini, PT Asaljeplak seakan ragu-ragu untuk membuat lompatan dari pemasaran tradisional ke pemasaran digital, yang dalam hal ini adalah media sosial.
taktik pemasaran mereka tampaknya semakin kehilangan efektivitas dan perusahaan merasa seolah-olah mereka kehilangan segmen besar dari pasar mereka. Selain itu, persaingan mereka telah mulai mengakuisisi mayoritas bisnis di pasar dan telah mengakibatkan pendapatan PT. Asaljeplak terhenti.”
2. Solusi yang ditawarkan
Pada bagian ini, suatu badan usaha ataupun perseorangan (dalam hal ini kamu), bisa mulai menawarkan solusi-solusi atas permasalahan yang dialami calon klien pada bagian pertama di atas.
Dalam menawarkan solusi, usahakan selalu mencakup hal-hal berikut:
- Sejauh mana pemahaman kamu atas permasalahan yang sedang dihadapi calon klien. Sebisa mungkin sertakan data statistik terkait, studi kasus, atau pengalaman sejenis yang pernah kamu kerjakan ke klien kamu yang lainnya.
- Jabarkan langkah-langkah konkrit yang akan kamu lakukan dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh calon klien tersebut.
- Hasil potensial yang sekiranya akan dicapai dengan menggunakan solusi yang kamu tawarkan.
- Beri alasan kenapa kamu merupakan pilihan tepat untuk membantu menyelesaikan masalah calon klien tersebut, dan juga keuntungan yang didapat calon klien apabila menggunakan layanan atau produk milikmu.
Contoh untuk bagian ini adalah:
” Solusi yang direkomendasikan untuk PT Asaljeplak adalah untuk mulai aktif pada semua saluran media sosial;
Sebuah kampanye pemasaran harus dibuat dengan memanfaatkan saluran media ini dan menciptakan interaksi langsung dengan audiens Anda. Agar ini menjadi sukses, Anda tahu bagaimana untuk membuat penjualan. Awalnya, mendapatkan beberapa fans, follower, pelanggan, dan koneksi serta mengundang mereka untuk bergabung dengan Anda dalam diskusi tertentu atau menghadiri acara tertentu.
Tujuan ini tidak hanya untuk mempromosikan PT Asaljeplak, tetapi juga untuk mengumpulkan umpan balik (feedback) dari target audiens.”
3. Anggaran dan administrasi
Untuk menutup dan melengkapi Proposal Bisnis, kamu perlu memberikan beberapa aspek lainnya yang terkait project tersebut, aspek-aspek tersebut adalah:
- Prakiraan timeline pengerjaan dan batas antar tahap pengerjaan.
- Anggaran (harga layanan atau produk)
- Syarat dan ketentuan
- Administrasi lainnya seperti saluran pembayaran, termin pembayaran, NPWP, dokumen-dokumen pelengkap (SIUP, akta, dsb) apabila ada atau diminta oleh calon klien, dll.
Format Penyusunan Proposal Bisnis
Sebagai acuan, berikut ini format urutan penyusunan Proposal Bisnis yang bisa kamu coba implementasikan semua, atau disesuaikan dengan permintaan klien:
Halaman Judul
Proposal Bisnis sewajarnya dimulai dengan halaman judul yang biasanya berisikan :
- Judul Proposal
- Nama kamu
- Nama badan usaha yang kamu representasikan beserta logo
- Nama penerima proposal
- Tanggal penyerahan proposal
Daftar Isi
Sebaiknya sisipkan daftar isi apabila proposal bisnis kamu sekiranya sangat tebal.
Executive Summary
Halaman ini berisikan gambaran umum tentang siapa diri kamu dan atau badan usaha kamu, visi misi, serta lingkup layanan atau produk yang kamu bisa lakukan atau berikan.
Pernyataan Permasalahan
Isi halaman ini dengan hal-hal yang sudah di bahas di atas terkait kebutuhan calon klien.
Pendekatan dan Metodologi
Isi halaman ini dengan hal-hal yang terkait solusi yang ditawarkan seperti yang sudah dibahas di atas.
Kualifikasi
“Pamerkan” kualifikasi mu, seperti sertifikat-sertifikat, penghargaan yang pernah diperoleh, klien-klien yang pernah dan atau masih kamu pegang, portofolio pekerjaan, dan lain-lain.
Timeline Pekerjaan
Berikan prakiraan timeline pengerjaan project. Apabila yang kamu tawarkan berupa produk, kamu bisa berikan estimasi lama pengiriman produk hingga sampai ke lokasi calon klien.
Ingat, jangan pernah menjanjikan sesuatu yang tidak bisa kamu tepati.
Anggaran dan Administrasi
Jabarkan biaya-biaya yang perlu dikeluarkan oleh klien secara terperinci, terutama apabila project tersebut memiliki banyak sub-pekerjaan.
Misalnya untuk jasa desain web, maka sub-pekerjaan yang mungkin ada adalah:
- Konsep Desain
- Konversi desain menjadi Web
- Pendaftaran domain dan sewa hosting
- dsb.
Apabila yang kamu tawarkan berupa produk maka kamu bisa langsung to-the-point menjabarkan hanya:
- Jenis produk yang dipesan
- Jumlah pemesanan
- Harga satuan
- Harga total (harga satuan x jumlah pemesanan)
Keuntungan menggunakan jasa atau produk milikmu
Sebagai penutup, berikan alasan-alasan kenapa calon klien perlu berbisnis denganmu, kenapa kamu merupakan pilihan yang tepat, dan keuntungan-keuntungan yang akan didapat calon klien.
Tips Menyusun Proposal Bisnis yang Efektif dan Mengena
Terakhir akan Asaljeplak berikan beberapa tips untuk menyusun Proposal Bisnis yang efektif dan mengena sehingga akan menaikkan peluang terpilihnya kamu untuk mengerjakan project mereka :
- Samakan bahasa penulisan dengan “bahasa” dari calon klien, gunakan istilah-istilah yang mereka gunakan.
- Pertimbangkan faktor kultural, etika, nilai, dan norma dari calon klien.
- Pastikan isi proposal bisnis tersebut ringkas dan jelas, tidak bertele-tele dan tidak berisi jargon-jargon.
- Gunakan gambar-gambar, chart, dan grafik yang dapat membantu calon klien memahami maksudmu apabila memungkinkan.
- Periksa kembali Proposal sebelum dikirimkan, hindari kesalahan penulisan.
Nah demikianlah panduan penyusunan Proposal Bisnis yang bisa kamu coba, mudah-mudahan bisnis yang sedang kamu jalani semakin sukses.
Semoga bermanfaat.