Dalam bercakap-cakap atau menuliskan suatu kalimat dan juga pernyataan, terkadang kita menggunakan suatu ungkapan atau gaya bahasa tersendiri yang bisa menimbulkan kesan serta makna yang berbeda-beda.
Entah itu menjadi seakan berlebihan, mendramatisir, atau menggunakan kata-kata tertentu yang lebih mudah diasosiasikan oleh seseorng sehingga maksud dan tujuan dari kalimat atau tulisan yang kita buat menjadi lebih mudah dicerna oleh mereka yang mendengarnya atau membacanya.
Penggunaan gaya bahasa atau tulisan tersebut itulah yang kita kenal dengan istilah majas.
Daftar Isi
Apa itu Majas ?
Majas adalah suatu ekspresi atau gaya dari pengucapan atau penulisan suatu kalimat, sehingga akan menimbulkan kesan atau makna tersendiri bagi yang membaca atau mendengarnya, meskipun terkadang terkesan tidak logis atau bahkan tidak sesuai struktur bahasa yang kita kenal.
Akan tetapi, biasanya dengan menggunakan majas, mereka yang mendengar atau membacanya justru akan lebih semakin memahami dan merasakan apa maksud yang ingin disampaikan tersebut.
Pada tulisan kali ini, Asaljeplak akan menginformasikan kepada kamu salah satu jenis majas tersebut, yaitu majas Depersonifikasi.
Apa itu Majas Depersonifikasi ?
Majas Depersonifikasi adalah salah satu jenis majas yang termasuk ke dalam majas perbandingan, yang mana seorang manusia akan diberikan sifat-sifat yang umumnya hanya ada pada benda mati saja.
Hal ini bertujuan supaya mereka yang membaca atau mendengarkan kalimat yang mengandung majas Depersonifikasi tersebut, akan dapat lebih memahami dan ikut merasakan apa yang benar-benar dirasakan oleh tokoh / subyek manusia tersebut.
Penggunaan majas ini sangat umum di dalam suatu karya sastra, yang mana karena tidak adanya gambaran visual sehingga membuat penulis harus menggunakan kalimat tertentu supaya pembaca akan lebih ikut merasakan suasana atau adegan yang sedang dibangun.
Majas Depersonifikasi vs Majas Personifikasi
Majas Depersonifikasi merupakan kebalikan dari majas Personifikasi, meskipun maksud dan tujuan penggunaannya kurang lebih serupa, namun pada majas Depersonifikasi ini penulis atau yang mengucapkan kalimat ingin lebih memberi penegasan kepada subyek yang sedang dibicarakan.
Apabila majas Personifikasi ingin membuat suatu benda mati terkesan lebih “manusiawi”, maka pada majas Depersonifikasi ini adalah kebalikannya, yaitu ingin membuat seseorang terkesan memiliki sifat dari suatu benda mati.
Contoh Kalimat Majas Depersonifikasi
Beberapa contoh kalimat dari majas Depersonifikasi yang bisa kamu coba pahami dan pelajari antara lain adalah sebagai berikut:
- Dia tetap saja mematung padahal polisi sudah berusaha keras mengintrogasinya.
- Bila engkau bunga, akulah yang jadi kumbangnya.
- Hatinya tetap membatu, padahal semua orang sudah berusaha menasihatinya.
- Orang di kecamatanku tampak menyemut saat hiburan dangdut Haji Rhoma Irama digelar di lapangan desa.
- Dia sudah mulai melunak setelah bukti-bukti kejahatannya terungkap.
- Pikirannya meluas setelah merantu selama 4 tahun di Jakarta.
- Jiwanya membara mendengar orang tuanya kawin lagi.
- Keduanya saling memanas dalam duel maut yang digelar semalam.
- Tekadnya membaja setelah cobaan-cobaan yang datang silih berganti.
- Akhirnya niatku semakin bulat untuk meninggalkanmu setelah kau mengecewakanku.