Ciri-ciri Seorang Introvert

Pada artikel kali ini, Asaljeplak akan menjelaskan ciri-ciri Introvert, dan apakah kamu adalah seseorang yang tergolong seperti itu.
tanda-tanda-introvert

Bagikan artikel ini :

Pada artikel kali ini, Asaljeplak akan menjelaskan ciri-ciri Introvert, dan apakah kamu adalah seseorang yang tergolong seperti itu.

Seorang introvert sering dianggap sebagai individu yang pendiam, menjaga jarak, dan seorang yang serius. Mereka tidak mencari perhatian khusus ataupun keterlibatan sosial, karena hal-hal tersebut dapat membuat seorang introvert merasa lelah dan terkuras tenaganya.

Tapi sebenarnya apa sih Introvert itu, kenapa mereka menjadi orang yang seperti itu, dan apa saja ciri-ciri dari seorang introvert? Lalu, apakah kamu termasuk seorang yang introvert atau bbukan?

Apa itu Introvert?

Introvert adalah kebalikan dari ekstrovert . Ekstrovert sering digambarkan sebagai seseorang dengan kehidupan yang penuh interaksi sosial. Mereka mencari dan menginginkan interaksi sosial, dan mereka bukanlah orang yang melewatkan pertemuan sosial, atau kegiatan yang berisikan interaksi sosial lainnya.

Psikolog Carl Jung mendefinisikan dua kepribadian ekstrem ini di tahun 1920-an. Dia menulis bahwa introvert dan ekstravert (saat itu belum disebut Ekstrovert) dapat dipisahkan berdasarkan bagaimana mereka mendapatkan kembali energinya.

Definisi Introvert menurut Carl Jung adalah seseorang yang lebih suka lingkungan yang minim interaksi sosial, dan mereka membutuhkan waktu dalam kesendirian untuk “mengisi ulang” tenaganya, yang sangat berkebalikan dengan seorang Ekstrovert.

Meskipun Carl membagi kepribadian di dua sisi ekstrim, saat ini lebih dimahami bahwa terkadang seseorang tidak selalu berada di satu titik ekstrim. Seorang Introvert sangat mungkin untuk memiliki sedikit elemen ekstrovert di dalam diri mereka.

Misalnya, seorang Introvert bisa saja tidak suka berinteraksi sosial, tetapi memiliki antusiasme tinggi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan interaksi tersebut, misalnya senang berakting atau bernyanyi di atas panggung, atau senang menjadi penyelenggara suatu acara.

Jadi, Introvert itu bukanlah “Pemalu” ya, meskipun tentunya ada juga seorang Introvert yang pemalu atau bahkan seorang Ekstrovert yang pemalu.

BACA JUGA  Tanda-tanda seseorang Menderita TBC (Tuberkulosis/Tuberculosis)

Kebalikannya, banyak pula Ekstrovert yang senang memiliki waktu di dalam kesendirian, senang merenung atau menghabiskan waktu tanpa melakukan interaksi sosial.

Ciri, Tanda, dan Gejala Introvert

Apa saja sih ciri dan tanda -tanda dari seseorang yang menderita atau mengidap Introvert? Berikut ini ciri-ciri seorang Introvert yang perlu kamu ketahui:

Menyukai kesendirian atau senang memberi waktu untuk diri sendiri

Seornag Introvert, seperti telash disebut sebelumnya, menyukai kesendirian dan memberi waktu bagi diri mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan sendirian tanpa ada gangguan dari orang lain. Seorang Introvert sering kali menikmati kegiatan membaca, berkebun, membuat kerajinan, menulis, bermain game, menonton film, atau melakukan aktivitas lain yang dilakukan sendirian.

Merasa lelah apabila harus melakukan interaksi sosial

Salah satu perbedaan krusial dengan Ekstrovert adalah para Introvert akan merasa tenaganya sangat terkuras, capek, dan merasa kelelahan apabila harus berada di suatu aktivitas yang memerlukan kegiatan interaksi sosial yang intens, misalnya pada suatu acara pesta.

Ini bukan berarti seorang Introvert tidak suka berpesta atau tidak bisa menikmatinya, ya, hanya saja mereka akan merasa lebih lelah dan terkuras energinya ketimbang mereka yang cenderung ekstrovert.

Lebih suka bekerja sendiri dan tidak tergabung ke dalam kelompok

Kalau kamu tidak menyukai suatu kegiatan yang perlu dilakukan secara berkelompok, kemungkinan besar kamu adalah seorang Introvert. Seorang Introvert senang mengerjakan suatu pekerjaan sendirian, karena mereka akan bisa lebih fokus secara mendalam dan tidak mudah terdistraksi atau mudah lelah.

Bukan berarti para Introvert tidak bisa diajak bekerja sama saat bekerja di dalam kelompok, hanya saja preferensi mereka cenderung kepada melakukannya sendirian. Jadi biasanya mereka tidak akan ikut campur atau tidak ambil pusing dalam pembagian tugas atau hal-hal yang berbau interaksi sosial lainnya.

Memiliki lingkaran pertemanan yang kecil dan tidak banyak

Introvert bukanlah seseorang yang tidak bisa bersosialisasi atau tidak bisa berteman. Belum tentu. Mereka juga senang berbicara dan mengenal orang lain lebih dalam. Hanya saja, mereka cenderung lebih selektif dalam memilih siapa teman yang mereka rasa cocok dan “nyambung” dengan mereka, sehingga jumlah teman mereka biasanya tidak terlalu banyak.

Umumnya lebih mawas diri dan memiliki rasa ingin tahu yang besar

Seorang Introvert juga cenderung lebih mawas diri, lebih mengambil pelajaran dalam hidup, refleksi diri, lebih berusaha menjadi seseorang yang lebih baik, atau ingin lebih memiliki pengetahuan dibandingkan merka yang bukan seorang Introvert.

BACA JUGA  Perumahan Podomoro Park Bandung: Tempat Tinggal Ideal di Tengah Kota

Sering dituduh kebanyakan melamun

Para Introvert juga sering “melarikan diri” apabila suatu situasi sudah dianggap kacau, chaos, atau sulit diterima oleh mereka. Mereka lalu akan mencoba berdiam diri dan mengalihkan pikiran mereka dari situasi tersebut, sehingga kadang sering dikira melamun oleh orang lain.

Lebih senang menulis ketimbang berbicara

Seseorang yang Introvert juga akan lebih senang mengungkapkan isi hati serta perasaan mereka ke dalam sebuah tulisan ketimbang harus “curhat” ke orang lain, kecuali kepada teman yang benar-bernar mereka percaya. Ini juga dikaitkan dengan mengapa seorang Introvert akan cenderung berfikir sebelum bertindak.

Memiliki perasaan yang lebih peka

Sebuah studi oleh D.S Janowski yang berjudul “Introversion and extroversion: implications for depression and suicidality” menghubungkan Introversi dengan depresi. Meskipun tidak bisa dipastikan secara mutlak di lapangan, tetapi bisa jadi ini dikarenakan seorang Introvert memiliki syarat minimum yang lebih tinggi dari suatu hubungan sosial, entah dalam memilih teman, pacar, atau pasangan hidup.

Sayangnya, kemungkinan besar hal tersebut sulit dipenuhi secara maksimal sehingga banyak dari mereka yang Introvert akan kesulitan dalam mencapai kepuasan pribadi demi memenuhi syarat tersebut, yang menyebabkan mereka terjatuh ke dalam jurang depresi.

Penyebab Introvert

Apa saja yang dapat menyebabkan seseorang cenderung menjadi seorang Introvert?

Para ilmuwan tidak tahu pasti apakah ada sesuatu yang menyebabkan introversi atau ekstroversi. Yang mereka tahu adalah otak dari kedua tipe kepribadian ini bekerja sedikit berbeda satu sama lain. Para peneliti telah menemukan bahwa introvert memiliki aliran darah yang lebih tinggi ke lobus frontal mereka dibandingkan seorang ekstrovert. Bagian otak ini membantu dalam mengingat berbagai hal, memecahkan masalah, dan membuat rencana ke depan.

Pengobatan Introvert

Bagaimana cara mengobati dan menyembuhkan Introversi?

Sebenarnya ini akan kembali lagi kepada diri masing-masing. Apakah seorang Introvert merasa perlu diobati? Apakah sifat-sifat mereka mengganggu aktivitas sehari-hari atau mengganggu hubungan dengan orang lain?

Karena Introversi ini hanyalah sebuah spektrum kepribadian, dan tidak ada yang salah dengan menjadi seorang yang Introvert atau Ekstrovert. Dan perlu diingat lagi, Introvert itu bukanlah seorang pemalu atau yang tidak memiliki kepercayaan diri, melainkan seseorang yang cenderung lebih selektif dalam melakukan interaksi sosial.

BACA JUGA  Bukti Ahli Farmasi Pafisubulussalam Menjaga Kesehatan Warga Kota Subulussalam

Tapi memang tidak bisa dipungkiri, kadang rasa percaya diri yang rendah bercampur dengan sifat yang cenderung Introvert kadang bisa mengganggu kehidupan dan karir yang sedang dijalani.

Untuk meningkatkan rasa percaya diri, beberapa tips yang bisa dicoba antara lain:

  1. Jangan takut salah, kamu harus memahami bahwa orang lain pun memiliki krisis percaya diri yang sama dan mereka pun takut salah, hanya saja bedanya mereka lebih berani mengungkapkan dan atau memiliki pengetahuan yang lebih dalam akan suatu topik.
  2. Belajar untuk bisa menerima kritik dan mengembangkan diri sendiri dari kritik tersebut,
  3. Usahakan memiliki pemikiran yang terbuka dan menyadari bahwa orang lain akan sangat mungkin memiliki opini berbeda,
  4. Jangan mudah terjebak ke dalam peer pressure, alias tekanan dari kelompok atau lingkaran pertemanan, dan mulai belajar mengungkapkan opini sendiri tanpa harus peduli apakah opini tersebut akan diterima atau tidak. Tetapi sebaiknya tetap pertimbangkan apakah opini tersebut akan menyinggung orang lain atau tidak.
  5. Belajar untuk tidak peduli, tetapi jangan malah menjadi ekstrim ya dan malah jadinya sering berucap tanpa dipikir terlebih dahulu (meskipun ini sih fase normal bagi orang yang sedang belajar menjadi lebih percaya diri)

Nah, untuk Introversi sendiri, kemungkinan besar tips-tips berikut akan membuat seorang Introvert lebih capek dan menguras tenaga saat mencobanya, tetapi kalau memang ingin menggeser spektrum kepribadian ke arah yang lebih ektrovert, sebaiknya harus bisa dilalui dan ditoleransi.

Beberapa tips yang bisa dicoba untuk mengurangi Introversi antara lain:

  1. Mencoba bertindak atau berucap secara spontan dan jangan terlalu banyak mikir,
  2. Turunkan standar dari suatu hubungan sosial,
  3. Berlatih mengekspresikan atau mengucapkan apa yang sedang dipikirkan,
  4. Mencari lebih banyak teman dan lingkaran pertemanan,
  5. Keraskan volume saat berbicara, tapi jangan jadi teriak-teriak ya,
  6. Sering-sering bertemu dan berinteraksi dengan teman
  7. Buka pikiran dan tingkatkan toleransi terhadap orang lain

Asaljeplak ingatkan lagi ya, Introversi atau seseorang yang Introvert itu bukanlah suatu hal yang harus dihindari, dijauhkan, atau dibuang dari diri kita sendiri, dan malah kadang harus benar-benar kita terima dan optimalkan demi mencapai kehidupan yang lebih bahagia.

Tetapi, kalau kamu merasa Introversi yang kamu miliki terlalu ekstrim dan mengganggu kehidupan dan karirmu sehingga kamu ingin mengubah diri menjadi lebih ke sisi Ekstrovert, maka beberapa tips yang telah disebutkan di atas bisa dicoba.

Catatan: Artikel ini tidak ditujukan sebagai pengganti konsultasi dengan dokter atau pakar terkait. Apabila kamu mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan, kami sarankan untuk segera melakukan konsultasi dengan pakar sesegera mungkin guna terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Download Artikel dalam Bentuk PDF

Artikel Lainnya

Loading...

Mau punya website sendiri ?

Yuk buat website di RBC Hosting

Kamu bisa membuat website apa saja, mulai dari sales page, profil usaha, website pribadi, blog, website acara, website katalog, undangan pernikahan online, dan masih banyak lagi sesuai kebutuhanmu. 

Mulai dari Rp300rb /tahun saja!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinggalkan komentar via FB

DomaiNesia
Loading...