Berdasarkan laporan keuangan terbaru yang diterbitkan pada hari Jum’at (30/4) lalu, Mayora Indah berhasil meraih pencapaian fantastis dengan meningkatnya pendapatan mereka pada kuartal pertama tahun 2021 apabila dibandingkan dengan kuartal serupa di tahun lalu.
Meskipun banyak industri yang gonjang-ganjing akibat pandemi yang tidak kunjung membaik, tetapi hal itu seakan tidak berlaku bagi para pemain yang bergerak di bidang penjualan makanan dan minuman seperti Mayora Indah.
PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) sendiri merupakan perusahaan yang sudah lama berdiri di Indonesia, yaitu sejak tahun 1977, yang bergerak di bidang Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dengan produk-produk andalan seperti Beng-Beng, Kopiko, Choki-Choki, biskuit Roma, dan lain sebagainya.
Dari laporan keuangan Mayora yang terbaru tersebut, dapat dilihat bahwa Mayora Indah berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp7,83 Triliun untuk kuartal pertama tahun 2021. yang naik pesat sebsesar 36,24% apabila dibandingkan dengan Rp5,38 Triliun pada periode yang sama tahun 2020.
Pendapatan terbesar Mayora berasal dari penjualan minuman olahan dalam kemasan yang menyumbang angka penjualan sebesar Rp 3,39 Triliun. Angka ini jauh lebih tinggi 69,5% dibandingkan penjualan minuman olahan dalam kemasan pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang memperoleh pendapatan penjualan sebesar Rp2 Triliun.
Tidak hanya dari produk minuman olahan dalam kemasan saja, penjualan makanan olahan dalam kemasan Mayora pun berhasil memperoleh total penjualan sebesar Rp3,95 Triliun, yang mana angka tersebut naik sebesar 16,86% dari total penjualan kuartal pertama 2020 yang mencapai angka Rp3,38 Triliun.
Apabila dibandingkan, porsi pendapatan makanan dan minuman Mayora menjadi cukup berimbang, yaitu sekitar 54% dan 46% dibandingkan tahun sebelumnya yang agak “jomplang” yaitu 63% dan 37%.
Keberhasilan Mayora meningkatkan angka penjualan ini juga sudah diprediksi oleh perusahaan sekuritas Maybank Kim Eng, yang pada bulan april lalu memperkirakan total penjualan Mayora di kuartal pertama 2021 bisa mencapai angka Rp6,9 Triliun.
Bicara soal laporan keuangan Mayora, informasi terkait hal tersebut memang terbuka untuk diakses oleh semua orang di website resemi mereka, yang mana mereka menyediakan laporan keuangan dari tahun-tahun sebelumnya (mulai dari tahun 2014), beserta beberapa informasi lainnya seperti ikhtisar data keuangan penting, informasi rapat umum pemegang saham, informasi saham, informasi obligasi, dan berita-berita terbaru dari kegiatan mereka tersedia secara lengkap di sana.
