Pada artikel kali ini, Asaljeplak akan membahas mengenai ciri-ciri atau tanda-tanda seseorang terkena penyakit batu ginjal.
Kembali lagi pada seri psikologi dan kesehatan, kali ini Asaljeplak akan membahas mengenai definisi, gejala, penyebab, serta alternative terapi dan pengobatan bagi mereka yang mengidap Penyakit Batu Ginjal .
Daftar Isi
Apa itu PENYAKIT BATU GINJAL ?
“Penyakit Batu Ginjal” atau dalam istilah medis biasa disebut Nephrolithiasis merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh adanya proses kristalisasi mineral sehingga menjadi keras seperti batu, yang terjadi pada ginjal atau pada saluran kemih seseorang.
Penyakit ini memiliki peluang menyerang 1 dari 20 orang di sepanjang hidupnya.
Dikutip dari website alodokter.com, “Menurut data yang dihimpun Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes) pada tahun 2013, diperkirakan prevalensi penderita yang terdiagnosa batu ginjal untuk umur di atas 15 tahun adalah sebesar 0,6 persen dari total penduduk Indonesia. Lima provinsi yang menduduki posisi tertinggi masalah penyakit batu ginjal di antaranya adalah DI Yogyakarta, Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tengah.”
Gejala-gejala apa saja yang menunjukkan seseorang menderita PENYAKIT BATU GINJAL ?
Pengidap PENYAKIT BATU GINJAL tidak selalu merasakan gejala, terutama apabila ukuran batu ginjal tidak terlalu signifikan yang membuatnya bisa keluar secara alami melalui saluran kemih (Ureter).
Sementara apabila ukuran batu ginjal cukup signifikan, alias memiliki diameter lebih besar dibandingkan saluran ureter, penderitanya baru akan merasakan gejala saat batu ginjal tersebut mulai mengalir melalui saluran.
Beberapa gejala yang ada pada seorang penderita PENYAKIT BATU GINJAL adalah sebagai berikut:
- Nyeri pada pinggul atau pinggang bagian samping atau belakang
- Nyeri pada perut bagian bawah di sekitar area kemih
- Nyeri tersebut terjadi berturut-turut yang makin lama makin terasa sakit
- Merasakan perih atau nyeri saat buang air kecil
- Urine berwarna pink, merah, atau kecoklatan
- Urine akan lebih keruh dan menimbulkan bau menyengat yang tak sedap
- Mengalami mual dan muntah
- Sering timbul keinginan untuk buang air kecil
- Frekuensi buang air kecil lebih banyak dari biasanya
- Apabila terjadi infeksi pada saluran kemih, penderita juga akan merasakan demam disertai menggigil.
- Kadar urine yang dibuang, meskipun sering, akan keluar lebih sedikit
Rasa sakit yang dirasakan oleh penderita PENYAKIT BATU GINJAL akan dapat berpindah-pindah lokasi, atau intensitas sakit yang dirasakan semakin tinggi.
Melihat gejala-gejala tersebut, tentunya membuat kita bertanya,
Kenapa seseorang bisa menderita PENYAKIT BATU GINJAL ?
Ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit batu ginjal ini, dan terkadang dikarenakan bermacam faktor alias tidak hanya satu penyebab.
Faktor-faktor penyebab tersebut bisa mengakibatkan terbentuknya jenis batu ginjal yang berbeda-beda.
Jenis-jenis batu ginjal
Batu Kalsium
Batu ginjal yang terbentuk dari kalsium ini adalah yang paling umum ditemukan pada penderita. Batu Kalsium ini biasanya muncul dalam bentuk yang disebut Calcium Oxalate.
Yang disebut dengan “Oxalate” itu sendiri merupakan zat yang terbentuk secara natural dari makanan, dan juga diproduksi secara harian oleh hati. Beberapa jenis buah dan makanan juga mengandung tingkat Oxalate yang tinggi, misalnya kacang dan cokelat.
Tingginya tingkat vitamin D yang dikonsumsi, pernah operasi lambung, dan beberapa penyimpangan metabolisme dapat menimbulkan tingginya tingkat konsentrat kalsium atau Oxalate pada ginjal.
Batu Struvite
Batu ginjal jenis Struvite biasanya muncul diakibatkan oleh adanya suatu infeksi pada saluran kemih. Batu ginjal jenis ini dapat membesar dengan cepat dan terkadang bisa muncul tiba-tiba tanpa ada gejala tertentu.
Batu Uric Acid
Batu ginjal jenis ini umumnya terbentuk pada seseorang yang jarang minum air putih, atau pada mereka yang kehilangan banyak cairan seperti dehidrasi, mereka yang terlalu banyak memakan makanan berprotein tinggi, dan juga pada mereka yang memiliki penyakit sendi seperti arthritis. Beberapa faktor genetis juga diperkirakan akan dapat meningkatkan risiko terjadinya baru jenis Uric Acid.
Batu Cystine
Batu jenis Cystine ini biasanya muncul pada mereka yang memiliki penyakit turunan, dimana penyakit tersebut dapat mengakibatkan ginjal seseorang menghasilkan terlalu banyak asam amino jenis Cystinuria.
Faktor Risiko
Beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit batu ginjal adalah:
- Faktor turunan dan riwayat penyakit, dimana apabila dalam keluarga seseorang ada yang pernah mengalami batu ginjal maka kemungkinan besar anggota keluarga lainnya juga dapat menderitanya, dan apabila seseoang pernah menderita batu ginjal maka ada kemungkinan penyakit tersebut akan muncul kembali
- Dehidrasi alias kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh dikarenakan kurang minum atau keringat berlebih.
- Obesitas alais memiliki Body Mass Index (Indeks Massa Tubuh) yang tinggi juga diperkirakan dapat meningkatkan risiko terkena batu ginjal.
- Penyakit dan Operasi pada lambung dan pencernaan, misalnya radang usus, operasi lambung, diare kronis, akan dapat mengakibatkan perubahan pada proses pencernaan sehingga mempengaruhi tingkat penyerapan kalsium serta air pada tubuh, sehingga mengakibatkan batuan lebih mudah terbentuk.
- Kondisi medis lainnya seperti penyakit renal tubular acidosis, cystinuria, hyperparathyroidism, dan jenis medikasi tertentu akan dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.
Bagaimana cara mengobati seseorang yang menderita PENYAKIT BATU GINJAL ?
Bagi penderita yang mengalami gejala-gejala Penyakit Batu Ginjal , disarankan untuk segera mengunjungi Dokter untuk konsultasi dan diagnosa.
Beberapa jenis diagnosa yang umum dilakukan untuk mendeteksi batu ginjal antara lain adalah:
- Tes Darah, untuk melihat seberapa tinggi tingkat kalsium dan Asam Uric dalam darah.
- Tes Urine, untuk melihat zat-zat apa saja yang terbuang dalam urine
- Scan menggunakan X-Ray, Ultrasound, Urography, atau CT
Beberapa cara yang bisa cukup meringankan serta mengobati PENYAKIT BATU GINJAL adalah sebagai berikut:
Apabila batu ginjal tidak terlalu besar, biasanya penderita akan disarankan untuk:
- Minum air putih yang banyak (2-3 liter per hari)
- Minum obat peredam rasa sakit
- Medikasi berkala serta Terapi oleh dokter
Apabila ukuran batu ginjal besar, maka biasanya penderita akan diobati dengan:
- Terapi gelombang suara untuk menghancurkan batu
- Operasi ginjal
- Menggunakan Ureteroscope
- Operasi kelenjar Parathyroid
Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terkena penyakit batu ginjal diantaranya adalah sebagai berikut:
- Minum air putih minimal 2,5 liter per hari
- Makan makanan yang tidak terlalu banyak mengandung Oxalate, dimana beberapa makanan yang mengandung Oxalate tinggi misalnya adalah bayam, ubi, teh, cokelat, lada hitam, dan makanan jenis kedelai.
- Kurangi makanan yang mengandung garam dan protein hewani
- Kurangi suplemen kalsium, seperti susu yang mengandung kalsium atau obat-obatan peningkat kalsium, tapi jangan kurangi makanan yang mengandung kalsium, kecuali disarankan sebaliknya oleh dokter.
Untuk jenis obat-obatan yang diberikan akan tergantung pada jenis batu ginjal yang diderita, misalnya untuk penderita batu ginjal jenis Kalsium akan diberikan obat-obatan thiazide duretic atau yang mengandung phospate. Kemudian untuk penderita batu ginjal jenis uric acid akan diberikan obat-obatan yang dapat menjaga kadar alkaline dalam tubuh.
Untk batu ginjal jenis Struvite, umumnya akan diberikan obat-obatan jenis antibiotik, dan untuk penderita batu ginjal jenis Cystine, yang lebih susah untuk diobati, akan diberikan obat-obatan yang dapat mengurangi kandungan Cystine di dalam urine.
Nah demikianlah beberapa hal mengenai PENYAKIT BATU GINJAL untuk kamu ketahui. Apabila ada salah seorang kerabat ataupun anggota keluarga yang kamu pikir menderita hal ini, sebaiknya kamu sarankan kepada mereka untuk segera melakukan konsultasi ke dokter terkait agar cepat didiagnosa dan dicegah.