Pada artikel seri kesehatan dan psikologi kali ini, Asaljeplak akan memberikan beberapa informasi seputar penyakit Kleptomania, mulai dari definisi, penyebab, gejala, dan bagaimana cara menyembuhakn penderita dari penyakit tersebut.
Daftar Isi
Apa itu Kleptomania ?
Kleptomania merupakan suatu penyakit kejiwaan di mana penderitanya akan sering mendapatkan suatu keinginan dan dorongan untuk mengambil barang yang bukan miliknya, meskipun tidak merasa butuh atau memerlukannya..
Yang membedakan penderita Kleptomania dengan pencuri biasa adalah pada faktor motif tindakan tersebut, karena dorongan untuk mencuri pada penderita Kleptomania itu bukanlah disebabkan oleh faktor keinginan, kebutuhan, ataupun tekanan pergaulan dan lain sebagainya, melainkan murni dari dalam dirinya sendiri tanpa sebab yang jelas.
Jadi, penderita Kleptomania ini mencuri bukan karena butuh, ingin, tidak punya uang, atau karena ditantang oleh teman-temannya, tetapi keinginan mengambil barang tersebut seperti timbul rasa gatal yang butuh untuk digaruk, atau bahkan bisa dilakukan secara tidak sadar.
Barang yang dicuri pun kebanyakan tidak akan digunakan, melainkan hanya diletakkan begitu saja, diberikan ke orang lain, dibuang, atau bisa juga dikembalikan kepada pemiliknya.
Kleptomania ini tergolong ke dalam Impulse Control Disorder, alias penyakit kejiwaan yang disebabkan oleh suatu hasrat yang muncul tiba-tiba dan tak terbendung dan sulit untuk dihentikan, meskipun si penderita tidak ingin melakukannya.
Beberapa penyakit kejiwaan yang juga tergolong ke dalam Impulse Control Disorder ini antara lain seperti pyromania, yaitu munculnya keinginan untuk membakar sesuatu secara tiba-tiba, lalu trichotillomania, yaitu kebiasaan mencabut helai rambut dari kepala, kemudian intermittent explosive disorder (IED), yaitu timbulnya rasa amarah yang meledak-ledak secara mendadak tanpa sebab yang jelas, dan juga misalnya kecanduan judi, internet, ataupun kecanduan bermain game.
Penderita Kleptomania sendiri sebenarnya jumlahnya tidaklah banyak, hanya sekitar 0,3 sampai 0,6% dari populasi, namun kecenderungannya hal ini lebih umum diderita oleh wanita, dan juga sangat sulit mencari penyebab dari penyakit kejiwaan ini.
Belum lagi karena kemungkinan para penderita Kleptomania juga tertutup akan penyakit yang mereka derita, diakibatkan rasa bersalah atau rasa malu telah melakukan hal tersebut, menjadikan penelitian akan penyakit ini menjadi lebih sulit lagi untuk dilakukan.
Gejala Kleptomania
Ada beberapa gejala yang biasa terjadi pada mereka yang menderita Kleptomania, antara lain:
- Merasakan sensasi yang tidak bisa digambarkan pada saat keinginan untuk mencuri muncul,
- Merasa lega dan puas setelah berhasil mencuri suatu barang.,
- Seringnya pencurian terjadi tanpa rencana dan tiba-tiba,
- Pencurian tidak memiliki motif apapun, entah itu motif finansial, kebutuhan, tekanan sosial, ataupun keinginan balas dendam, atau apapun itu.
Penyebab Kleptomania
Karena mencuri merupakan tindakan kriminal yang melanggar hukum, penderita Kleptomania akan lebih tertutup dan sangat mungkin tidak akan mengaku karena takut mendapatkan konsekuensi dari tindakannya.
Peneliti pun masih belum tahu pasti mengenai apa yang menyebabkan penyakit ini muncul pada seseorang, namun ada beberapa teori dan pendekatan yang mencoba menjelaskan penyebab dari gangguan kejiwaan ini, antara lain:
- Pendekatan Psikoanalitik : menurut pendekatan ini, Kleptomania itu kemungkinan besar timbul akibat trauma, merasakan kehlangan atau dicampakkan semenjak dini, sehingga mereka mencuri barang tersebut sebagai simbolisme atas keinginan memperoleh kembali “sesuatu” yang hilang dari diri mereka.
- Pendekatan Perilaku Kognitif : Pendekatan ini menyimpulkan bahwa Kleptomania terjadi akibat tindakan mencuri yang pertama kali dilakukan oleh seseorang berakhir tanpa ada konsekuensi, yang menyebabkan munculnya dorongan untuk melakukannya kembali.
- Pendekatan Biologis : menurut pendekatan ini, Kleptomania terjadi akibat adanya ketidakseimbangan zat kimia pada neurotransmitter yang bertugas mengelola hasrat dari suatu individu, yang bisa disebabkan oleh adanya benturan pada kepala,
Saat berhasil mencuri suatu barang, penderita Kleptomania akan merasakan rasa lega dan puas, sehingga terkadang kegiatan mengambil barang ini juga dilakukan untuk mengobati rasa stress yang mereka rasakan saat dorongan mencuri tersebut muncul.
Pengobatan Kleptomania
Beberapa metode terapi dan pengobatan yang bisa dicoba oleh para penderita Kleptomania antara lain seperti:
- Terapi Perilaku Kognitif,
- Terapi Modifikasi Perilaku,
- Terapi oleh pihak Keluarga,
- Melakukan kegiatan yang bisa menurunkan stress seperti Yoga, Tai Chi, meditasi, atau menggunakan obat-obatan yang dapat membantu mengurangi stress,
- Terapi SSRI (Selective serotonin reuptake inhibitors), yaitu penderita akan diberikan suntukan serotonin secara berkala guna memperbaiki keseimbangan zat kimia pada neurotransmitter,
- Diberikan obat-obatan jenis anti-depresan
Tentunya yang pertama kali dilakukan adalah memastikan apakah seseorang benar menderita Kleptomania atau tidak dengan memeriksakan diri kepada psikiater untuk dilakukan diagnosa melalui serangkaian tes.
Untuk para penderita sebaiknya lupakan dulu rasa malu dan bersalah, dan segera perg menemui terapis untuk segera dilakukan diagnosa dan diberikan program terapi yang tepat, karena apabila dibiarkan bisa-bisa akan berdampak buruk, tersangkut kasus hukum pidana, dan menjadikan kehidupan sehari-hari menjadi tidak nyaman.
Apabila ada yang ingin kamu tambahkan, atau ingin memberikan kritik ataupun saran pada artikel ini, silahkan tinggalkan komentar di bawah ya.