Jakarta Kebanjiran

Bagikan artikel ini :

Hari ini, Senin 25 Oktober 2010 merupakan hari yg spesial bagi asaljeplak, karena……. 8 Jam perjalanan pulang dari kantor ke rumah… HOREE!!!

Rute Tebet-Bintaro yang biasa ditempuh hanya dalam waktu max. 2 jam saja menjadi perjalanan Antar Kota Antar Propinsi dikarenakan hari ini banyak tempat di Jakarta yang ‘tergenang’ air

bahkan banyak lokasi-lokasi yang biasanya tidak banjir pun ikut-ikutan banjir….

Ditambah lagi banyaknya pohon bertumbangan di jalan raya, mobil mogok, kecelakaan, dan pengendara-pengendara (khususnya sepeda motor) yang melipir ke pinggiran jalan untuk berteduh mengakibatkan kepadatan jalanan di berbagai lokasi di Jakarta macet total!!

jam 5 sore asaljeplak sudah berangkat dari kantor di kawasan MT Haryono untuk melaju pulang ke arah Bintaro, dan tahukah anda, waktu yang ditempuh untuk mencapai Halim berapa lama? 5 Jam!!

ya, 5 Jam yang mendebarkan, menegangkan, sekaligus membosankan mengingat sekali-kalinya kendaraan melaju hanya untuk menginjak pedal rem beberapa saat kemudian, ditambah lagi harus meningkatkan kewaspadaan karena jarak antar kendaraan sangat rapat, ditambah faktor kelelahan dan ngantuk yang luar biasa seakan menambahkan nuansa mencekam (hayah) di perjalanan tadi…

Lolos dari MT Haryono, asaljeplak memutuskan untuk mengambil jalur Halim-Cililitan-Kalibata-Pasar Minggu-TB Simatupang, dan lagi-lagi asaljeplak menjumpai kemacetan di are Pasar Minggu. Sempat memutar untuk melalui Warung Buncit, tapi ternyata di sana lebih parah,, dan bahkan tidak bergerak sama sekali….

Untungnya setelah Pasar Minggu jalanan sangat lengang, dan Bintaro pun sama, walaupun di area sektor 9 dan tol BSD gosipnya ada banjir yang lumayan tinggi sehingga mengakibatkan jalur Tol Bintaro-BSD ditutup.

membaca tweet2 dari rekan di twitter membentuk pertanyaan-pertanyaan di kepala asaljeplak, mengingat banyak warga Jakarta yang menyalahkan Bapak pimpinan DKI Jakarta.

BACA JUGA  Cara Semoga Warta Whatsapp Tidak Dibagikan Ke Facebook

pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain :

1. Siapa yang salah? pimpinan yang kurang concern terhadap pengelolaan lingkungan di Jakarta?

2. Ataukah karena kesadaran masyarakat Jakarta untuk menjaga lingkungan masih kurang?

3. Untuk pertanyaan kedua, apabila kondisinya begitu, bukankah mestinya pimpinan mengadakan program-program yang mendidik masyarakat untuk lebih sadar lingkungan? atau itu bukan tugas mereka?

4. Atau apakah banjir hari ini hanya karena luapan air yang lebih dari biasanya? mengingat cuaca di alam Indonesia akhir-akhir ini agak susah ditebak?

5. Perlukah Ibukota dipindahkan ke tempat lain?

begitulah, jadi tidak adil kalau kita hanya menyalahkan salah satu pihak saja menurut saya, apabila pertanyaan-pertanyaan ini terjawab mungkin akan ditemukan solusi bagi Jakarta agar nggak banjir lagi, atau mungkin memang tidak perlu solusi sehingga di kedepannya Jakarta akan mempunyai obyek wisata resmi yang bernama ‘Wisata Banjir Jakarta’… semoga menarik minat Turis2 asing yang belum pernah merasakan banjir 😛

Download Artikel dalam Bentuk PDF

Artikel Lainnya

Loading...

Mau punya website sendiri ?

Yuk buat website di RBC Hosting

Kamu bisa membuat website apa saja, mulai dari sales page, profil usaha, website pribadi, blog, website acara, website katalog, undangan pernikahan online, dan masih banyak lagi sesuai kebutuhanmu. 

Mulai dari Rp300rb /tahun saja!

Tinggalkan Balasan

Tinggalkan komentar via FB

DomaiNesia
Loading...