Sering kita temui orang-orang yang dalam percakapannya berkata, “kalo gua jadi elo, gua bakal…” (isi sendiri titik2nya), itu mungkin merupakan bentuk empati bagi temannya yang sedang bermasalah. Tetapi masalahnya cuma satu di sini, “elo bukan gua!!” dan andaikata elo jadi gua pun, pastinya elo bakal melakukan hal yang sama seperti yang gua lakukan.
kenapa? karena setiap orang memiliki karakter masing-masing yang dibentuk oleh lingkungannya sejak kecil, jadi sebenarnya kita tidak akan bisa untuk jadi orang lain dan melakukan hal-hal yang bukan merupakan karakter orang lain tersebut, semirip-miripnya kita mencoba, tidak akan pernah sama.
ada beberapa yang manggut2 aja apabila temannya berkata begitu, ada pula yang jadi menyesal kenapa tadi dia tidak melakukan seperti kata temannya itu, tetapi ada pula yang menjadi kesal karena merasa temannya ini sok tau, padahal temannya ini bukan dia. Karena perlakuan tiap orang terhadap masalah itu berbeda-beda, dan juga kemampuan dalam menghadapi masalah pun berbeda.
Saya sendiri lebih suka menggunakan kalimat berikut apabila mencoba berempati dengan masalah orang, yaitu, “kalau gua, gua bakal….”, karena menunjukkan penegasan bahwa gua bukan elo, dan elo bukan gua, sehingga mungkin tidak membuat semacam penyesalan ataupun kekesalan bagi pihak yang sedang dirundung masalah tersebut.