Pada artikel kali ini, Asaljeplak akan memberikan beberapa tips dalam memilih software Payroll terbaik untuk kebutuhan HRD dan atau pemilik perusahaan dalam mengelola gaji karyawan.
Penggajian karyawan, bagi mereka yang tidak pernah mengetahui seluk beluk di belakangnya mungkin akan terkesan mudah dan banyak dianggap remeh, terutama apabila pada hari gajian, HRD atau pak bos telat mengurus sehingga para karyawan belum bisa dan harus tertunda dalam menikmati upah jerih payah mereka selama sebulan.
Sebenarnya apa saja sih yang masuk ke dalam komponen penggajian karyawan itu> Dan serumit apa perhitungannya?
A. Komponen Gaji Karyawan
Pada gaji seorang karyawan, biasanya akan terdiri dari beberapa komponen yang saling melengkapi satu sama lainnya, di mana apabila diuraikan daftar komponen gaji karyawan secara umum adalah sebagai berikut:
- Gaji Pokok
- Uang Makan (20 hari x jatah uang makan harian)
- Uang Transport (20 hari x jatah uang transport harian)
- Benefit bulanan dalam bentuk uang lainnya (apabila ada)
Keempat komponen tersebut nantinya akan dijumlahkan sebagai total gaji dari seorang karyawan (gaji kotor), tetapi belum menjadi total gaji yang akan diterima oleh karyawan alias gaji bersih (Take-home pay) setelah pajak.
Untuk menghitung gaji bersih setelah pajak, nantinya akan dikurangi dengan beberapa komponen yang akan menentukan berapa besaran gaji bersih dari si karyawan.
Komponen-komponen pengurang tersebut antara lain adalah:
- Biaya jabatan (biasanya rumusnya adalah % dari bobot jabatan x Gaji kotor) => ini sifatnya tentatif tergantung kebijakan perusahaan
- Biaya BPJS
- Biaya Pensiun
Setelah gaji kotor dikurangi komponen-komponen tersebut, apakah itu sudah menjadi gaji bersih setelah pajak?
Eits tunggu dulu, kalau baru sampai tahap di atas itu masih pada perhitungan gaji bersih, sementara masih ada lagi yang harus dimasukkan ke dalam perhitungan gaji bersih setelah pajak, yaitu Pph 21, yang dihitung sebagai berikut:
- Pertama-tama, hitung dulu Penghasilan Kena Pajak (PKP) dari karyawan tersebut berapa, caranya adalah : Gaji bersih selama setahun – Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
- PTKP itu ditetapkan oleh pemerintah, dan nilainya akan mengikuti kebijakan yang sedang berlaku.
- Setelah nilai PKP didapat, kalikan PKP dengan persentase tarif Pph 21 yang besarnya tergantung dari penghasilan tahunan karyawan, yang rinciannya seperti dikutip dari situs online-pajak.com adalah sebagai beriku:
- Wajib Pajak dengan penghasilan tahunan sampai dengan Rp 50.000.000,- adalah 5%
- Wajib Pajak dengan penghasilan tahunan di atas Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 250.000.000,- adalah 15%
- Wajib Pajak dengan penghasilan tahunan di atas Rp 250.000.000,- sampai dengan Rp 500.000.000,- adalah 25%
- Wajib Pajak dengan penghasilan tahunan di atas Rp 500.000.000,- adalah 30%
- Untuk Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP, dikenai tarif 20% lebih tinggi dari mereka yang memiliki NPWP.
Hasil perkalian antara tarif Pph 21 dengan PKP itu kemudian akan dibagi 12 untuk mengetahui berapa potongan Pph 21 per bulannya, dan kemudian nantinya gaji bersih setelah pajak yang akan diterima oleh karyawan adalah Gaji Kotor – Potongan Pph 21 per bulan.
Dan apabila karyawan melakukan pinjaman uang ke perusahaan yang disepakati akan dibayarkan per bulan, maka akan dipotong dari gaji bersih setelah pajak tersebut.
Wah, ternyata tidak segampang yang kita kira ya menghitung gaji dari seorang karyawan? Ya memang demikian peraturannya, dan untuk mempermudah saat ini banyak perusahaan yang lebih memilih menggunakan software payroll dibandingkan menghitung manual di Excel.
B. Panduan Memilih Software Payroll
Dalam memilih software payroll, kamu harus cermat dan memastikan bahwa semua fitur yang kamu butuhkan tersedia di dalam software tersebut, sehingga semua hal mulai dari data diri karyawan hingga perekapan gaji bisa dilakukan dari satu tempat saja dan tidak terpencar-pencar.
Beberapa tips yang penting dalam memilih software untuk keperluan payroll alias penggajian karyawan antara lain adalah:
- Pastikan kompatibel dengan sistem operasi kamu (Windows versi berapa, MacOS versi berapa, atau Linux versi berapa),
- Pastikan semua fitur tersedia lengkap sesuai yang kamu butuhkan,
- Pastikan tim sales mereka komunikatif dan paham soal produk, guna mengeliminir kemungkinan terjadi penipuan,
- Pastikan tim support mereka akan siap membantu apabila ada kendala
- Cari ulasan-ulasan dari pengguna software supaya lebih yakin
Salah satu software payroll terbaik yang ditawarkan oleh pengembang software di Indonesia saat ini adalah software payroll keluaran Krishand, di mana di dalam software mereka sudah berisikan fitur-fitur lengkap mulai dari manajemen database karyawan, perhitungan bonus, lembur, penggolongan jabatan, dan tidak lupa perhitungan Pph 21.
Dengan menggunakan software payroll dari Krishand tersebut, dijamin kamu tidak akan pusing-pusing lagi saat harus menghitung gaji karyawan, karena semua bisa dikelola dari dalam software tersebut.
Semoga artikel asaljeplak kali ini dapat membantu kamu, khususnya bagi kamu yang baru pertama kali atau belum memahami mengenai perhitungan gaji.