Manusia dan kuda memang tidak terpisahkan. Hewan tersebut sudah menemani perjalanan sejarah manusia bahkan hingga saat ini. Tapi, sejak kapan sih manusia mengendarai kuda? Dan apa makna kuda bagi kebudayaan manusia?
Sebelum era otomotif, kuda merupakan hewan yang paling digunakan sebagai alat transportasi manusia, baik untuk mengunjungi suatu lokasi, mengantar barang atau penumpang, bahkan digunakan sebagai tunggangan pada saat peperangan.
Para ahli belum sepakat mengenai kapan tepatnya manusia mulai menggunakan kuda sebagai alat transportasi, tetapi lukisan mengenai manusia dan kuda sudah ada sejak puluhan ribu tahun sebelum masehi.
Lukisan tersebut ditemukan di gua Perch-Merle, Perancis, yang diperkirakan sudah ada sejak jaman paleolitikum dan dibuat oleh manusia purba yang menempati area tersebut pada waktu itu, tapi belum jelas apakah manusia purba saat itu menggunakan kuda sebagai alat transportasi atau tidak.
Terkait penggunaan kuda tersebut, bukti tertua yang ditemukan adalah pada lukisan yang ada di Gua Dourshe, Iran, dimana pada lukisan tersebut tampak manusia sedang mengendarai kuda. Lukisan ini diperkirakan berasal dari sekitar tahun 8000 sebelum masehi.
Kemudian pada penggalian di antara sungai Dnipro( Dnieper) dan sungai Don di Russia, ditemukan tulang belulang kuda yang pada bagian giginya ditemukan semacam bekas penggunaan bit (alias kekang pada area kepala kuda), dan diperkirakan berasal dari tahun 3000 sebelum masehi.
Mitologi mengenai kuda juga bisa ditemukan pada peradaban masa lampau, terutama pada kebudayaan Yunani kuno dengan beberapa contoh yang kemungkinan besar pernah kamu dengar seperti Phaethon, Sterope, dan juga Pegasus.
Diantara kuda-kuda mitologi tersebut, yang sangat terkenal dan bahkan masih populer di jaman sekarang adalah Unicorn. Kuda mitologi legendaris ini ditemukan pada salah satu peninggalan kebudayaan Indus, kemudian pada kebudayaan Yunani Kuno dimana Unicorn dikategorikan ke dalam kategori Sejarah Alam/Biologi oleh para peneliti asal Yunani kuno pada masa itu dan tidak ditemukan dalam kisah para dewa-dewa.
Hal tersebut tentunya menjadi misteri terbesar saat ini karena seperti kita tahu, tidak ada spesies kuda saat ini yang memiliki karakteristik Unicorn (yaitu kuda dengan satu tanduk di bagian dahi), kecuali kalau yang mereka maksud adalah badak, dimana yang paling mendekati adalah spesies badak jaman lampau yang sudah punah saat ini yaitu Elasmotherium sibiricum alias “Badak Siberia”.
Pada mitologi dan cerita rakyat bangsa eropa abad pertengahan, Unicorn dijadikan simbol kesucian dan keagungan, yang hanya dapat ditangkap oleh gadis yang masih perawan. Diperkirakan legenda inlah yang menyebabkan nyaris punahnysa spesies Narwahl yang tanduknya sering dipotong dan dijual sebagai “tanduk unicorn”.
Selain ditunggangi, pada masa lampau kuda juga digunakan untuk menarik gerobak atau kereta yang disebut juga chariot, semacam delman gitu deh. Ini dibuktikan dengan ditemukannya tulang belulang kuda yang masih menempel pada chariot tersebut di Russia, dan diperkirakan berasal dari tahun 2100-1700 sebelum masehi.
Menurut para ahli, kuda diperkirakan mulai didomestikasi di dataran Eurasia, dan kebudayaan yang diperkirakan menggunakannya adalah suku Botai di provinsi Akmola, Kazakhstan, yang menempati area tersebut pada sekitar tahun 3500 sebelum masehi.
Selanjutnya yang juga ada dari jaman dulu selain menunggangi kuda untuk kebutuhan transportasi dan juga menarik gerobak atau kereta adalah Balapan Kuda.
Dari jaman dahulu, manusia sepertinya selalu memiliki tendensi untuk membandingkan alat transportasi milik siapa yang tecepat. Dahulu dan masih terjadi sampai sekarang, yang sering dibandingkan atau diadu adalah kuda.
Menurut perkiraan para ahli, balapan kuda sudah ada sejak 4500 tahun serbelum masehi, dan yang pertama-tama melakukannya adalah salah satu suku di salah satu suku nomadik di Asia tengah. Catatan arkeologis menunjukkan balapan kuda juga terjadi di masa kerajaan Babylonia, Yunani kuno, Syria kuno, dan Mesir kuno.
Dalam mitologi Nordik, balapan kuda juga dicantumkan di dalamnya, salah satu contohnya adalah balapan kuda antara Odin dengan raksasa Hrungnir.
Meskipun biasanya balapan kuda merupakan balapan antara kuida yang ditunggangi, tidak demikian dengan balapan kuda yang terjadi di jaman kerajaan Yunani kuno, Romawi, dan Byzantine.
Di kerajaan-kerajaan tersebut yang terkenal adalah balapan chariot dimana pengendara kuda akan berdiri di chariot dan mereka akan berlomba mengelilingi Hippodrome (stadium jaman kuno) sebanyak sejumlah putaran yang ditentukan.
Salah satu stadium terbesar yang dikhususkan untuk balapan Chariot adalah Circus Maximus yang dibangun pada jaman kerajaan Romawi dan saat ini sisa reruntuhannya masih bisa kamu lihat di kota Roma, Italia.
Tradisi balapan kuda tersebut pun berlanjut hingga ke abad pertengahan, dan populer di antara para aristokrat dan bangsawan Inggris hingga disebut sebagai “Sport of Kings” alias olahraga dari para raja-raja.
Tetapi ada satu lagi kegunaan kuda yang tidak kalah pentingnya untuk kelangsungan suatu kebudayaan, kerajaan, ataupun negara, yaitu penggunaannya sebagai ALAT PERANG.
Kuda sebagai tunggangan perang juga diperkirakan telah dilakukan dari sangat lama, yaitu sekitar tahun 4000 hingga 3000 sebelum masehi.
Lukisan bangsa Sumeria yang diperkirakan berasal dari tahun 2500 sebelum masehi menunjukkan penggunaan kuda dengan chariot, dan pada tahun 1600 sebelum masehi, desain chariot semakin disempurnakan untuk kebutuhan perang di kebudayaan timur tengah kuno.
Kemudian pada kebudayaan Tiongkok kuno, kemungkinan besar kamu yang mengikuti cerita Romance of Three Kingdoms pasti pernah mendengar mengenai Kuda Merah alias Red Hare, yang pernah ditunggangi Lu Bu dan juga Guan Yu dan dianggap sebagai kuda perang terkuat.
Nah demikianlah sejarah singkat mengenai kuda dan peranan mereka dalam sejarah manusia. Semoga informasi singkat ini berguna untuk menambah wawasan kamu ya.