Bagi yang sedang kesulitan mencari kerja, artikel berikut ini akan memberikan 11 tips penting supaya mempermudah kamu mendapat pekerjaan.
Banyaknya pencari kerja yang tidak sebanding dengan lowongan yang tersedia tentunya sangat menyulitkan dan memperkecil persentase untuk mendapat pekerjaan.
Untuk dapat dipertimbangkan oleh perusahaan yang membuka lowongan, maka kamu perlu mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan lamaran kerja-mu.
Bagi kamu yang masih kesulitan mencari kerja, 11 tips ini diharapkan akan dapat membantu meningkatkan peluang dalam mendapatkan pekerjaan baru yang kamu inginkan.
Daftar Isi
Perbaiki CV
CV merupakan bagian terpenting karena umumnya hal inilah yang akan diseleksi oleh perusahaan yang membuka lowongan.
Idealnya, CV itu sebaiknya tidak lebih dari 2 halaman, tidak perlu menjabarkan semua pengalaman kerja (terutama bagi yang punya pengalaman kerja di banyak perusahaan), dan pastikan semua keahlianmu terkait dengan lowongan yang kamu incar tertulis semua di CV.
Jangan gunakan foto diri yang agak “nyeleneh” a la foto selfie, kecuali hal tersebut diminta oleh perusahaan yang membuka lowongan. Coba menggunakan foto formal terbaru (maks. 3 bulan terakhir) dengan pose normal.
Apabila punya teman yang bekerja sebagai HRD, coba minta pandangan jujur mereka terhadap CV milikmu.
Persiapkan jawaban untuk pertanyaan “Ceritakan tentang diri Anda”
Pertanyaan yang paling umum dilontarkan oleh para pewawancara saat seleksi pelamar kerja adalah “ceritakan tentang diri Anda”.
Sebaiknya kamu sudah melatih diri untuk menjawab pertanyaan tersebut, dan jawablah dengan percaya diri dan tanpa ragu-ragu.
Poin-poin yang bisa kamu jabarkan pada jawaban kamu adalah kelebihan kamu, sisipkan sedikit kekurangan kamu agar memiliki kesan bahwa kamu seseorang yang kenal dengan diri kamu sendiri, dan beri pewawancara gambaran pengalaman kerja yang sudah kamu miliki.
Untuk poin terakhir, bagi pencari kerja yang baru lulus alias fresh graduate bisa menggantinya dengan pengalaman organisasi, kegiatan sukarelawan, kegiatan di kampus, atau kegiatan ekstra kurikuler.
Meminta bantuan Headhunter
Apabila kamu punya teman yang bekerja sebagai headhunter,jangan segan-segan meminta bantuan mereka dalam mencarikan kamu pekerjaan.
Headhunter merupakan seseorang yang bekerja sebagai mediator antara pencari kerja dengan perusahaan yang membuka lowongan, untuk kemudian mendapatkan komisi dari perusahaan tersebut apabila berhasil memasukkan pekerja.
Biasanya mereka akan aktif mengumpulkan data pelamar kerja sebanyak-banyaknya agar semakin memperbesar peluang mereka dalam memasukkan pekerja ke perusahaan yang sedang membuka lowongan.
Tetapi apabila kamu tidak punya teman yang bekerja sebagai headhunter, kamu bisa mencari di LinkedIn.
Berdasarkan pengalaman pribadi Asaljeplak mereka akan sangat membantu dalam menginfokan lowongan dan juga membantu mengirimkan CV kamu ke perusahaan yang sekiranya membutuhkan.
Kenali perusahaan yang mengundang untuk wawancara
Dapat panggilan wawancara? Usahakan kamu mengenali terlebih dahulu ya perusahaan yang mengundang kamu tersebut.
Kamu bisa melakukan gugling untuk mengetahui nama, alamat, nomor telepon, dan website perusahaan, dan coba juga cari di google dengan kata kunci “perusahaan xxx penipu”.
(ganti xxx dengan nama perusahaan yang mengundang kamu wawancara, apabila tidak ditemukan apa-apa, berarti besar kemungkinan perusahaan tersebut valid dan resmi)
Jangan sampai kamu terjebak ke beberapa jenis perusahaan berikut:
- Perusahaan outsourcing gadungan, yang bahkan meminta kamu membayar untuk ini itu di muka supaya kamu dibantu dicarikan kerja.
- Perusahaan forex/futures/index yang “nakal” yang suka membuka lowongan untuk posisi apa saja tetapi ujung-ujungnya semua diarahkan menjadi “sales” (ini kembali ke diri massing-masing ya apakah sreg atau tidak dengan modus seperti ini).
- Perusahaan yang menelpon dan bilang bahwa kamu mendapat panggilan wawancara, tetapi kamu bahkan tidak mengirim lowongan ke perusahaan tersebut.
- Atau perusahaan apapun yang meminta bayaran dari kamu. HINDARI dan cuekin saja.
Karenanya, kamu WAJIB mengetahui kamu mengirim lamaran ke perusahaan mana, dan apabila perlu simpan nomor kantor mereka di hape milikmu.
Cari lowongan di situs pencari kerja terpercaya
Usahakan selalu mencari lowongan kerja di website-website lowongan yang terpercaya.
Yang paling terkenal dan banyak digunakan adalah jobstreet, atau kamu bisa berkunjung ke website perusahaan milik sahabat Asaljeplak di Jalurkerja.com.
Kalau untuk yang bersifat offline, kamu bisa mendatangi pameran Job Expo yang sering diadakan oleh berbagai penyelenggara.
Infokan ke teman-teman atau kerabat bahwa kamu sedang mencari pekerjaan
Tidak perlu merasa minder atau malu, justru Asaljeplak menyarankan kamu untuk meng-infokan ke teman-teman atau kerabat dekatmu kalau kamu sedang mencari kerja.
Tentunya cara memberitahukannya bukan dengan pengumuman seperti “Hai teman, lagi cari kerja nih, ada lowongan nggak?” ke SEMUA teman-teman dan kerabat via sosmed, tetapi lebih ke pendekatan personal.
Manfaatkan momen-momen seperti arisan keluarga, berkumpul denggan teman, untuk menyisipkan info bahwa kamu sedang dalam keadaan mencari kerja, dan meminta tolong mereka informasikan apabila ada lowongan.
Jangan berhenti mengirim lamaran
“wah bulan ini sudah melamar ke 5 perusahaan, stop dan tunggu kabar dulu ah”
Kalau kamu masih seperti itu, Asaljeplak sarankan untuk tidak melakukannya.
Kenapa? karena bagi perusahaan, terutama perusahaan besar, memproses suatu lamaran bukan sesuatu yang dikerjakan dalam 1-2 hari.
Bayangkan staff HRD memproses puluhan hingga ratusan CV per hari nya. Seberapa besar peluang CV kamu dibaca?
Kecuali posisi yang kamu lamar itu sedikit peminatnya, maka setidaknya kamu harus berhadapan dengan puluhan hingga ratusan pesaing, dan proses seleksi dari perusahaan tersebut bisa memakan waktu mingguan hingga bulanan.
Karenanya, sebaiknya kamu tetap kirim lamaran sebanyak-banyaknya ke posisi yang relevan dengan bidang dan keahlian kamu, agar memperbesar peluang kamu dipanggil untuk wawancara.
Pastikan melamar pekerjaan untuk posisi yang sesuai keahlian kamu
Ini bisa berarti tiga hal:
- Kamu melamar untuk posisi dibawah keahlian kamu
- Kamu melamar untuk posisi diatas keahlian kamu
- Kamu melamar untuk posisi yang bukan keahlian kamu
Kenapa harus dihindari? Karena perusahaan yang membuka lowongan sudah memiliki penyaring tersendiri, terutama apabila mereka harus men-seleksi CV yang sangat banyak.
Mereka akan menyaring berdasarkan beberapa kriteria seperti:
- IPK
- Universitas atau sekolah asal pelamar
- Pengalaman kerja pelamar sebelumnya (dimana saja dan berapa lama)
- Posisi yang diinginkan pelamar
- dsb.
Poin tambahan di sini adalah pada surat pembuka, atau surat perkenalan yang WAJIB kamu kirimkan bersama dengan CV kamu.
Isi surat pembuka tersebut merupakan gambaran umum mengenai diri kamu, termasuk poin-poin penyaring yang Asaljeplak sebutkan di atas.
Cara penulisan dan gaya bahasa yang kamu gunakan pada surat pembuka juga bisa menjadi penentu apakah mereka akan mempertimbangkan kamu atau tidak.
Perhatikan bahasa tubuh saat wawancara
Saat diwawancara, hindari bahasa tubuh yang terlalu santai. Beberapa poin yang harus kamu perhatikan perihal bahasa tubuh saat diwawancara adalah:
- Jangan bersender ke kursi.
- Jangan melipat kaki.
- Jangan melihat kesana kemari, fokuskan pandangan pada pewawancara.
- Jangan “menggurui” pewawancara.
- Jangan juga bersedekap, melipat tangan dan meletakkan di meja, atau memasukkan tangan ke kantung celana.
- Duduk tegak tetapi tetap rileks dan jangan membungkukkan bahu.
“Bersihkan” media sosial-mu
Di era Internet seperti sekarang, para HRD juga akan sangat besar mencari tahu tentang orang yang akan mereka undang wawancara melalui akun sosmed.
Sebagai antisipasi, sebaiknya kamu pastikan sosmed kamu bersih dari postingan-postingan yang tidak layak atau dapat menurunkan kredibilitasmu.
Jangan segan menjual diri
Saat diwawancara, jangan pernah menimbulkan kesan minder dan tidak percaya diri.
Ceritakan pengalaman kerjamu dengan percaya diri, selama tidak sampai membual. “Pamer”kan pencapaian-pencapaian kamu di perusahaan sebelumnya, atau pengalaman-pengalaman organisasi yang pernah kamu lakukan.
Yang perlu dicatat di sini adalah jangan terlalu berlebihan, tetapi lebih fokus ke keuntungan (bukan keuntungan penjualan, kecuali kamu memang bekerja sebagai sales) apa saja yang diperoleh perusahaan sebelumnya saat mempekerjakan kamu.
“Tetapi saya dulu kerjanya kan cuma admin, mau pamerin apa?”
Jangan salah, walaupun pada kenyataannya kamu tidak memberikan dampak signifikan pada perusahaan tempat kamu bekerja sebelumnya, kamu bisa jawab pertanyaan di atas dengan, misalnya:
“sebagai admin saya berkewajiban untuk memastikan kelancaran input data sehingga akan mempermudah kinerja divisi penjualan dalam melakukan aktivitas menjual produk”
lebih baik mana jawaban di atas dengan:
“saya dulu sebagai admin yang kerjanya input-input data yang dibutuhkan sales di excel”
Tentunya lebih baik yang pertama kan?
Intinya di sini adalah pada penyusunan kalimat yang digunakan, yang mengesankan bahwa pekerjaan kamu sebelumnya merupakan bagian penting dari aktivitas perusahaan.
Nah demikianlah 11 tips yang dapat kamu coba saat melamar kerja maupun pada saat diwawancara yang digarapkan bisa membantu kamu cepat mendapatkan pekerjaan.
Semoga bermanfaat ya.