Berikut ini merupakan review dari Asaljeplak atas film IT Chapter Two yang bergenre Horor, Misteri, Thriller dan tayang pada tahun 2019.
Daftar Isi
Info Film
Judul Film | IT Chapter Two |
Genre | Horor, Misteri, Thriller |
Tahun Rilis | 2019 |
Sutradara | Andres Muschietti |
Dibintangi oleh | James McAvoy, Bill Hader, Jessica Chastain |
Sinopsis Film
Seri kedua akan melanjutkan kisah para anggota Losers Club. Dua puluh tujuh tahun setelah pertemuan pertama mereka dengan Pennywise yang menakutkan, Losers Club telah dewasa dan berpisah, sampai sebuah panggilan telepon membawa Losers Club kembali untuk bertemu hantu kelam dari masa lalu mereka.
Trailer Film
Review Film
A. Grafik, Visual, Sinematografi
Secara visual, film ini masih menyajikan tone yang serupa dengan yang pertama, dan cukup membangun suasana tegang, sehingga menjadikan kelemahan film ini ada di sektor-sektor lainnya.
B. Alur dan Kekuatan Cerita
Satu-satunya yang membuat penasaran dari film ini adalah karena ini kelanjutan dari yang pertama, namun sayangnya unsur horor yang kental pada film pertama seakan dibuang jauh dan digantikan menjadi aksi thriller-action di film IT Chapter Two ini.
Hal tersebut di mata Asaljeplak sangat mengurangi poin dari film ini, karena ekspektasi nya akan banyak adegan horor seperti pada trailer, malah nyatanya tidak ada dan jarang, membuat film ini jadi seperti film slasher tanpa adegan slasher, serba tanggung.
C. Kualitas Akting
Akting para pemerannya tidak ada yang terlalu menonjol, meskipun ada James McAvoy dan Jessica Chastain, namun dirasa tidak terlalu kuat dan kurang berkesan yang semakin membuat film ini berada di bawah film pertamanya dari segi kualitas.
D. Layak ditonton Anak atau Tidak?
Tidak, karena adegan kekerasannya lebih banyak di sini dibandingkan IT yang pertama, tapi ya kalau anak remaja sih boleh-boleh saja sih nonton film ini kalau menurut Asaljeplak.
E. Kesimpulan
Meskipun tetap menarik dan menegangkan, tapi ternyata film IT Chapter Two ini tidak mampu menandingi horor yang ada di film IT chapter one nya, dan membuatnya menjadi sejenis film horor action yang terlalu generik.