Cara kerja internet iitu seperti apa? Mengingat teknologi ini merupakan salah satu yang kita gunakan sehari-hari, tentunya akan lebih baik kalau kita semua juga memahami bagaimana cara kerjanya, apa saja proses yang harus dilewati, dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Daftar Isi
Apa itu Internet ?
Internet adalah kependekan dari Interconnected Network alias Jaringan yang Saling Terhubung, yaitu merupakan jaringan komputer global yang saling tekoneksi satu sama lain menggunakan suatu protokol yang dinamakan TCP/IP (Transport Control Protocol / Internet Protocol) sehingga dapat mengirimkan informasi antara satu komputer dengan yang lainnya.
Informasi-informasi yang bisa dikirimkan itu beragam, mulai dari dokumen hypertext, aplikasi web, surel (surat elektronik / email), suara, gambar, dan juga video.
Cara kerja internet apabila dijelaskan secara sederhana adalah proses menyalurkan informasi-informasi tersebut melalui router dengan menggunakan protokol TCP/IP antar komputer yang terhubung dalam jaringan global.
Sejarah Internet
Sejarah internet sendiri berasal dari Amerika Serikat pada tahun 1960an, di mana pada saat itu Departemen Pertahanan mereka mengembangkan apa yang disebut dengan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network), yang ditujukan untuk memudahkan penyaluran informasi jarak jauh.
Seiring berjalannya waktu, pihak-pihak yang dapat mengakses jaringan ARPANET ini semakin bertambah, dan pada tahun 1990 project ARPANET akhirnya resmi ditutup dikarenakan adanya kesepakatan antara pemerintah AS dengan perusahaan-perusaahaan di bidang telekomunikasi dan komputer untuk menyediakan akses ke masyarakat luas secara komersil.
Untuk sejarah lengkapnya akan Asaljeplak jelaskan di artikel mendatang saja ya.
Apa saja komponen Internet ?
Cara kerja internet yang terlihat sederhana sebenarnya bisa berjalan dikarenakan berbagai komponen yang ada di dalamnya, yang saling mempengaruhi dan sangat menentukan kelancaran arus informasi antar komputer.
Beberapa komponen tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
Penyedia Jaringan
Akses internet yang kita nikmati saat ini disediakan oleh para perusahaan penyedia jaringan (Internet Service Provider / ISP / Penyedia Jaringan Internet) yang terbagi menjadi tiga kelas (tier), yang mana kelas paling atas (tier 1) merupakan pemilik jaringan global yang kemudian menjual atau menyewakan jaringan mereka ke penyedia jaringan kelas 2 (tier 2) yang kemudian menyalurkannya ke rumah-rumah, atau menyewakan sebagian bandwidth mereka ke penyedia jaringan kelas 3 (tier 3).
Menurut Wikipedia, saat ini hanya ada sekitar 16 ISP yang tergolong ke dalam penyedia jaringan internet tier 1, dan 22 ISP penyedia jaringan tier 2, termasuk diantaranya adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dan PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo).
Untuk jumlah penyedia jaringan tier 3 tentunya akan lebih banyak lagi di masing-masing negara yang ada di dunia, sehingga akan sulit untuk menentukan jumlah tepatnya.
Para penyedia jaringan tier 1 ini umumnya memiliki kabel-kabel yang terhubung antar negara, baik yang berada di dalam satu benua ataupun lintas benua, namun biasanya hanya pada titik-titik utama saja (umumnya ibukota atau kota-kota besar), yang kemudian barulah dari titik tersebut dikembangkan lagi oleh penyedia jaringan tier 2 untuk dapat mencakup skala nasional di masing-masing negara,
Titik utama di Indonesia tentunya terletak di ibukota kita saat ini yaitu Jakarta.
Setelah mengetahui hal ini, tentunya kita akan lebih memahaami kenapa jaringan internet bisa down secara global, yang umumnya berarti ada kendala pada penyedia jaringan tier 1, dan akan mempengaruhi para penyedia jaringan yang ada di kelas di bawahnya dan cara kerja internet secara keseluruhan.
Tipe dan Jenis Koneksi Internet
Lalu bagaimana cara dari para penyedia jaringan tersebut untuk memberikan akses internet ke rumah-rumah? Ada 4 tipe atau jenis koneksi internet yang ada saat ini, yaitu:
- DSL (Digital Subscriber Line), yang merupakan tipe koneksi internet paling awal yang digunakan, yang menggunakan kabel telepon dan modem DSL sebagai penghubung dengan jaringan, baik itu menggunakan LAN ataupun Wireless.
- Cable Internet, yang menggunakan kabel coaxial atau hybrid-fiber coaxial (HFC) dan modem untuk kemudian dihubungkan dengan jaringan LAN atau Wireless,
- Fiber Optic, yang menggunakan kabel fiber optik yang memiliki kemampuan transfer data tercepat diantara yang lainnya, terhubung ke modem untuk kemudian disambungkan lagi ke jaringan LAN atau Wireless,
- Satelit, yang menggunakan satelit dan antena semacam parabola, umumnya digunakan untuk menjangkau area yang sulit dicapai dengan kabel, namun kecepatannya tidak sebaik kabel.
Masing-masing jenis koneksi internet ini tentunya akan memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, terutama dilihat dari kebutuhan penggunanya. Ini akan Asaljeplak jelaskan lebih lanjut di artikel mendatang.
Transport Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP)
Protokol ini sendiri merupakan sekelompok aturan jaringan yang sudah ditetapkan, yang mengatur bagaimana suatu komputer dapat saling berkomunikasi melalui jaringan internet.
Aturan di sini bukanlah aturan yang berbentuk lisan atau regulasi ya, tapi lebih ke aturan pemrograman yang ditanamkan pada perangkat router, yang akan mem-filter arus komunikasi yang melaluinya dan memastikan apakah arus informasi sudah memenuhi aturan-aturan tersebut atau belum.
Tadi di awal artikel Asaljeplak sudah menyebutkan mengenai TCP/IP yang merupakan aturan komunikasi utama dari internet.
Transport Control Protocol (TCP) memiliki beberapa aturan pemrograman, salah satunya adalah apabila suatu komputer mengirimkan informasi kepada komputer lain, maka komputer penerima akan menginformasikan kepada komputer pengirim bahwa apabila ada informasi yang kurang atau hilang, maka komputer pengirim akan mengirimkannya kembali.
Sementara Internet Protocol (IP) memiliki aturan untuk setiap komputer yang saling bertukar informasi harus menyematkan atau mencantumkan alamat (IP Address) di setiap data yang dikirimkan.
IP Address
Alamat IP (IP Address) sendiri merupakan sekumpulan set angka dan huruf yang dimiliki oleh suatu jaringan tertentu, dan terbagi ke dalam 2 macam yaitu IP Private dan IP Public.
Untuk mudahnya, IP private itu biasanya dimiliki oleh perangkat-perangkat pada jaringan lokal, misalnya router wireless yang ada di rumah kita, komputer server, dan lain sebagainya, sementara IP Public itu merupakan IP yang diberikan khusus untuk suatu jaringan untuk mengakses internet, dan biasanya bersifat unik, sehingga tidak akan sama antara satu sama lain.
Nama Domain
Agar memudahkan dalam mengakses suatu jaringan melalui internet, biasanya bisa dengan menggunakan apa yang disebut dengan nama domain. Penjelasan mengenai apa itu domain bisa kamu baca di website Asaleplak lainnya yaitu RBC Hosting ya.
Garis besarnya, nama domain adalah nama unik yang lebih mudah diingat, misalnya Asaljeplak.com, yang pada masing-masing nama sudah ter-asosiasi dengan suatu alamat IP publik tertentu.
Nama domain itu harus unik dan berbeda satu sama lain, sama halnya dengan alamat IP public, tetapi satu alamat IP public bisa digunakan oleh beberapa nama domain sekaligus.
Ada dua jenis penamaan alamat IP, yaitu IPv4 dan IPv6.
IPv4 mendukung hingga 4 Milyar penamaan alamat IP, dan yang paling umum digunakan saar ini, sementara IPv6 dapat mendukung penamaan hingga lebih dari 8 Milyar, namun hingga saat ini masih belum banyak digunakan dan belum didukung oleh banyak penyedia jaringan.
Packets
Istilah Packets mengacu kepada potongan informasi-informasi yang dikirimkan melalui jaringan internet, yang biasanya satu packet akan terdiri dari 1000-3000 karakter, dan pemaketan akan ditentukan oleh Internet Protocol.
Jadi saat kita mengirimkan suatu informasi atau data melalui internet, maka Internet Protocol akan memastikan informasi atau data tersebut dibagi-bagi ke dalam packet-packet kecil.
Router
Salah satu komponen terpenting dalam jaringan internet adalah router, yang bertugas “mengantarkan” packet-packet informasi tersebut ke alamat tujuannya. Tanpa adanya router maka informasi tidak akan bisa terkirim atau tersalurkan.
Bagaimana cara kerja Internet ?
Internet merupakan jaringan global yang aksesnya dimiliki oleh para penyedia jaringan (ISP), yang mana kita harus berlangganan kepada salah satunya untuk dapat mengakses internet, baik menggunakan DSL. kabel, Fiber optik, ataupun satelit.
Penyedia jaringan internet tier 3 akan menyewa bandwidth internet dari penyedia jaringan internet tier 2, yang sudah memiliki akses ke jaringan internet global dengan cara membeli atau menyewa dari penyedia jaringan tier 1.
Kita sebagai pengguna bisa berlangganan akses internet melalui penyedia jaringan tier 2 ataupun tier 3, yang biayanya masih bisa dibilang terjangkau, sementara untuk bisa memiliki akses dari penyedia jaringan tier 1 tentunya biaya akan sangat besar dan juga wajib memenuhi perijinan serta regulasi yang ada di negara masing-masing.
Agar masing-masing perangkat dapat saling berkomunikasi melalui internet, setiap pihak harus memiliki router yang sudah ditanamkan protokol TCP/IP, baik dari pihak pengguna akhir maupun penyedia jaringan, dan kemudian informasi akan dikirimkan secara sepotong-sepotong dalam bentuk packets.
Untuk terhindar dari hilang atau kurangnya informasi yang dikirimkan melalui internet, maka protokol TCP akan memastikan komputer pengirim untuk mengirimkan kembali informasi yang belum lengkap apabila menurut komputer penerima masih ada informasi yang kurang.
Setiap jaringan yang terhubung internet akan memiliki suatu alamat IP nya masing-masing yang harus kita ketahui supaya dapat mengirimkan informasi. Untuk memudahkan dalam mengingat alamat IP tersebut biasanya digunakan nama domain yang lebih mudah diingat.
Konsep cara kerja internet ini juga sama untuk para operator seluler yang menyediakan akses internet, tapi mereka biasanya akan terkoneksi dengan jaringan internet secara wireless melalui pemancar-pemancar (BTS) yang mereka pasang di berbagai lokasi.
Apa yang mempengaruhi kinerja Internet ?
Setelah mengetahui komponen dan cara kerja internet, tentunya kita bisa semakin mengindentifikasi apa saja yang sekiranya dapat mempengaruhi kinerja internet tersebut.
Pada dasarnya, kinerja internet akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari perangkat router dan modem yang kita miliki di rumah, kondisi jaringan dari ISP ke rumah kita, hingga kepada kondisi dari jaringan global yang saling tehubung tersebut.
Umumnya sih, apabila koneksi internet terganggu maka yang bermasalah adalah pada perangkat router dan modem kita, kondisi jaringan dari ISP tempat kita berlangganan, atau pada router milik ISP tersebut.
Semoga penjelasan mengenai cara kerja internet ini akan dapat membantu kamu lebih memahami lebih dalam mengenai bagaimana teknologi yang kita gunakan sehari-hari ini bekerja ya.
2 komentar untuk “Bagaimana sih Cara Kerja Internet ?”
Pingback: Jaringan Komputer: Definisi, Sejarah, dan Jenis-Jenisnya | Computory
Pingback: jaringan komputer – Judul Situs