Asal Usul Terjadinya Bulan dan Manfaat Bulan (Teori Giant Impact)

belajar-pengetahuan-alam-bulan

Bagikan artikel ini :

Berikut ini akan dijelaskan mengenai asal-usul terjadinya bulan alias bagaimana bulan bisa tercipta serta manfaat bulan bagi bumi dan manusia.

Kalau kamu adalah seseorang yang senang memandangi langit di malam hari seperti Asaljeplak, kemungkinan besar akan muncul pertanyaan terkait dengan bulan, seperti, bagaimana bulan terbentuk? Kenapa bulan bisa mengelilingi bumi? Dan kenapa bulan bisa bercahaya?

Pada artikel dan video kali ini akan Asaljeplak jelaskan mengenai hal tersebut secara sederhana.

Teori Asal-usul Bulan

Mengenai asal-usul bulan, para ilmuwan belum dapat benar-benar memastikan bagaiman persisnya bulan tersebut bisa ada, dan juga sejak kapan bulan itu mulai mengelilingi bumi.

Meskipun begitu, ada satu teori yang akhirnya berkembang dan meluas. serta diyakini kebanyakan ilmuwan sebagai asal-usul Bulan, meskipun masih ada ilmuwan lainnya yang mengajukan teori-teori lain.

Teori Giant Impact / Theia Impact

Teori atau Hipotesa terbentuknya bulan tersebut dikenal dengan sebutan Giant Impact alias Big Splash alias Theia Impact.

Di dalam teori tersebut dijelaskan bahwa pada jaman dahulu, sekitar 4,5 Milyar Tahun yang lalu, terjadi benturan antara bumi dengan planet lain yang ukurannya kurang lebih serupa dengan Planet Mars, yaitu memiliki diameter sebesar 6790 kilometer.

Ukuran diameter bumi sendiri adalah sekitar 12750 kilometer, sehingga planet yang berbenturan dengan bumi itu kurang lebih berukuran setengahnya bumi.

Planet tersebut dinamakan Theia, yang mengambil nama salah satu dewa Titan Yunani kuno , yang diceritakan sebagai ibu dari Selene, dewi bulan Yunani kuno.

BACA JUGA  Ingin Lancar Bicara Bahasa Korea, Tips Ini Pasti Akan Sangat Membantu!

Kenapa Theia bisa menabrak bumi? Ada masalah apa sih si Theia tersebut dengan Bumi kita ini?

Jadi begini, awalnya Theia dan Bumi yang masih muda adalah sesama planet yang mengelilingi Matahari. Tetapi suatu hari, gravitasi Jupiter atau Venus, mulai mempengaruhi Theia yang akhirnya membuat gerakan orbitnya menjadi tidak beraturan.

Gerakan Theia yang tidak beraturan tersebut menyebabkan planet itu mengarah ke bumi yang sedang duduk manis sambil mengelilingi matahari, yang akhirnya mengakibatkan planet Theia berbenturan dengan Bumi.

Tabrakan tersebut pun akhirnya menghancurkan Theia dan sebagain besar bumi hingga akhirnya serpihan hasil benturan itu terlempar ke angkasa dan membentuk sabuk asteroid yang mengelilingi bumi dikarenakan tarikan dari gravitasi bumi. Lama kelamaan, sabuk asteroid tersebut pun memadat dan membentuk bulan seperti yang kita ketahui seperti sekarang ini.

Karena adanya benturan tersebut, planet Bumi yang masih muda itu pun menjadi bergeser sumbu rotasinya dan bentuknya tidak menjadi bulat sempurna melainkan agak penyok-penyok di beberapa bagian (Geoid).

Teori Theia ini banyak disetujui oleh ilmuwan dikarenakan beberapa faktor yang ditemukan kemudian mendukung teori tersebut, seperti:

  1. Batuan bulan yang dikumpulkan pada saat pendaratan roket Apollo di bulan memiliki kompsosisi isotop oksigen yang serupa dengan bumi.
  2. Sumbu rotasi bumi menjadi agak miring, menandakan pernah ada benturan.
  3. Rotasi bumi dan orbit bulan memiliki orientasi yang sama
  4. Bulan memiliki inti besi (iron core) yang kecil
  5. Tabrakan antar planet secara teori lumrah terjadi pada 4,5 Milyar tahun yang lalu
  6. Bulan memiliki massa jenis yang lebih kecil dibandingkan bumi.

Tetapi teori ini, meskipun banyak diteerima, gagal menjelaskan kenapa tidak ada sisa-sisa planet Theia di bulan, dimana semestinya akan ditemukan karena bulan terbentuk dari serpihan hasil tabrakan planet Bumi dengan Theia.

BACA JUGA  Tips Mudah Belajar Bahasa Perancis Dasar untuk Pemula

Namun begitu, teori ini dianggap masih lebih bisa diterima dibandingkan beberapa teori lainnya seperti:

  1. Teori Penangkapan (Capture Theory), dimana menurut teori ini, bulan “ditangkap” oleh bumi ke dalam orbitnya menggunakan tarikan gravitasi. Teori ini tidak dapat menjelaskan kemiripan komposisi antara bumi dengan bulan.
  2. Teori Pembelahan (Fission Theory), dimana menurut teori ini, bumi muda yang berputar dengan cepat memuntahkan sebagian dari dirinya dan membentuk bulan. Menurut teori ini, diajukan bahwa Samudera Pasifik merupakan lokasi tempat bagian yang dimuntahkan menjadi bulan tersebut berasal. Tetapi teori ini gagal menjelaskan perbedaan dari komposisi bebatuan bulan dengan bebatuan yang ada di Samudera Pasifik.
  3. Teori Co-formation alias co-creation alias accretion, dimana teori ini mengusulkan bahwa bumi dan bulan terbentuk bersamaan. Teori ini gagal menjelaskan kenapa bulan mengelilingi bumi, dan kenapa ukuran bulan jauh lebih kecil.

Teori Theia tersebut perlahan coba dimodifikasi dan dikembangkan, hingga pada salah satu alternatif teori yang diajukan oleh Robin Canup, seorang astrofisika asal Amerika Serikat, pada hasil penelitiannya yang berjudul Origin of the Moon in a giant impact near the end of the Earth’s formation, memberikan hipotesa bahwa bumi dan bulan terbentuk bersamaan diakibatkan adanya benturan antara 2 planet yang masing-masing berukuran lebih besar dari Mars.

Benturan antara kedua planet tersebut mengakibatkan serpihannya membentuk Bumi dan Bulan, sehingga dapat menjelaskan kenapa komposisi bebatuan Bumi dan Bulan sangatlah mirip.

Apa sih bedanya bumi saat ada bulan dengan saat tidak ada bulan?

Dengan adanya bulan yang mengelilingi bumi, maka kehidupan di dalam planet bumi pun berubah. Ini dikarenakan adanya bulan menyebabkan bumi seakan memiliki magnet raksasa yang mengelilinginya, yang pada akhirnya membentuk kehidupan di bumi menjadi seperti sekarang ini.

BACA JUGA  Geger Pacinan - Perseteruan Belanda dengan Etnis Tionghoa di Batavia

Mengapa begitu? Karena sejak adanya magnet raksasa yang bernama bulan, banyak hal yang berubah dari planet bumi, seperti:

  1. Malam hari di bumi tidak segelap apabila tidak ada bulan.
  2. Rotasi bumi melambat akibat tertahan oleh gravitasi bulan sehingga satu hari menjadi 24 jam seperti yang kita rasakan sekarang ini.
  3. Angin lebih lambat berhembus dikarenakan rotasi bumi yang melambat.
  4. Ombak pada lautan tidak setinggi semestinya dimana saat ini tinggi ombak adalah hanya 1/3 dari yang seharusnya apabila tidak ada bulan.
  5. Kita jadi bisa melihat fenomena Gerhana bulan dan Gerhana Matahari.
  6. Sumbu rotasi bumi menjadi lebih stabil dibandingkan saat tidak ada bulan, ini pula yang menyebabkan cuaca di bumi tidak berubah-ubah secara ekstrim.
  7. Perkembangan mahluk hidup dapat terjadi dikarenakan cuaca di bumi tidak seekstrim sewaktu tidak ada bulan.

Bulan sendiri bisa bercahaya dan memberi penerangan yang cukup bagi penghuni bumi di malam hari dikarenakan tubuh bulan memantulkan cahaya yang diterimanya dari Matahari, tepatnya sekitar 3-12% dari cahaya Matahari yang mereka terima.

Bulan bisa terlihat sangat terang dikarenakan luar angkasa yang mengelilinginya jauh lebih gelap dibandingkan bulan sendiri.

Nah demikianlah penjelasan sederhana mengenai asal usul terciptanya bulan. Semoga video ini bisa menambah pengetahuan kamu ya.

Apabila ada koreksi, kritik, saran, atau kamu memiliki teori tersendiri mengenai asal usul bulan, silahkan tinggalkan di kolom komentar.

Jangan lupa like dan share apabila kamu menyukai video tersebut, lalu jangan lupa subscribe ke channel Youtube Asaljeplak juga ya, dan klik pada bel notifikasi untuk selalu update dengan video terbaru yang ada di channel Asaljeplak.

Download Artikel dalam Bentuk PDF

Artikel Lainnya

Loading...

Mau punya website sendiri ?

Yuk buat website di RBC Hosting

Kamu bisa membuat website apa saja, mulai dari sales page, profil usaha, website pribadi, blog, website acara, website katalog, undangan pernikahan online, dan masih banyak lagi sesuai kebutuhanmu. 

Mulai dari Rp300rb /tahun saja!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinggalkan komentar via FB

DomaiNesia
Loading...