AsalJeplak akan menceritakan secara detail tur ke Korea dengan travel agent dan tips-tips yang mungkin bisa kamu pakai kalau kamu berencana ke korea; berangkat backpackeran atau pun ikut tur.
Daftar Isi
안녕하세요
Annyeonghaseyo!!!
Tahun 2013 kemarin Asal Jeplak berkesempatan jalan-jalan ke Korea Selatan. Kita ikut tur dari Dwidaya bersama dengan lima atau enam keluarga lainnya. I know, banyak banget artikel atau mungkin teman – teman kamu yang berangkat sendiri dengan biaya yang terbilang cukup murah, and you will find all the tips when you go in there in google.
Tapi, buat kamu yang mungkin punya budget lebih, ingin liburan nyaman, dan punya waktu terbatas kayak AsalJeplak, cuti kantor yang tinggal sedikit, dan pengen banget dengan waktu yang kamu punya bisa menjelajah seluruh bagian Korea tanpa takut bingung karena kendala bahasa, ikut tur merupakan salah satu pilihan yang bisa dipertimbangkan.
DAY 1 & 2
Asal jeplak berangkat pas musim panas di Korea selama tujuh hari, termasuk perjalanan ke sana. Kita berangkat tanggal 25 Juni dari Soekarno-Hatta dengan flight SQ 963 jam 19.05 ke Singapore. Psst, AsalJeplak baru pertama kali naik SQ, and it was great! Anyway…, kita tiba di Singapore jam 21.40, dan baru berangkat lagi menuju Incheon jam 00.10, dengan SQ 608 selama kurang lebih tujuh jam; tiba di Incheon jam 07.45 pagi. Jadi total sekitar 12 jam perjalanan dari Jakarta ke Korea Selatan.
Tips:
- Untuk yang melakukan perjalanan malam seperti Asal Jeplak, ada baiknya kamu tidur selama di pesawat. Believe me, I know sometimes when you’re too excited, you cannot sleep…, but you have to! Karena begitu tiba, kamu bakal langsung diajak jalan-jalan, dan kamu membutuhkan energi yang cukup untuk itu.
- In addition buat tips diatas, begitu turun dari pesawat ada baiknya kamu ke toilet buat sikat gigi dan cuci muka, karena kamu bakal diluar seharian. Well, badan boleh bau karena nggak mandi, but at least you have fresh breath and face, yes?.
Bandara Incheon itu besar dan keren banget. Seperti biasa kalau masuk negara orang kita harus immigration clearance dulu kan, nah di Incheon untuk ke imigrasi, kita harus naik connecting train ke main building Incheon, cek imigrasi, dan Welcome in South Korea Everybody!
8am in Korea, bright blue sky with warm nice weather.
Tur leader kita, Ms Aida yang super ramah dan sabar mengarahkan kita menuju bus tur yang sudah menunggu di depan bandara. Kita masing-masing memilih tempat duduk, dan memulai perjalanan kita.
Selain Ms Aida pemandu kita dari Indonesia, ternyata ada dua orang tambahan dari tim Dwidaya di Korea; Peter (Tour Leader selama di Korea), dan Jason (Helper and photograher). Keduanya merupakan orang korea asli, which everybody come to surprise that Peter can speak bahasa fluently with korean accent, of course. How awesome is that?!
Our first destination – Petite France (쁘띠프랑스)
Petite French merupakan replika desa bernuansa perancis, dan juga sebagai pusat pelatihan pemuda Goseong.
Perjalanan ke Petite France menghabiskan waktu sekitar beberapa jam perjalanan lewat darat. Mirip-mirip kalau kita mau ke puncak, dan jalanannya pun sama kayak kita mau ke puncak, mundur ke arah pegunungan, menjauhi ibukota. Bedanya Cuma nggak macet dan nggak banyak motor. Hehehe…
Disini terdapat banyak banyak gedung bergaya perancis yang dicat warna warni pastel yang bisa kamu bebas masukin. Honestly, there’s not much you can see in here, tapi banyak sudut-sudut buat keren buat selfie or wefie. Atau buat kamu yang hobi nonton film korea, Petite French merupakan salah satu lokasi film Secret Garden dan My Love from the Stars.
Second Destination – Namiseom Island (남이섬 종합휴양지)
Setelah puas keliling-keliling di Petite France selama kurang lebih satu jam, kita melanjutkan perjalanan ke pulau berbentuk pulau sabit dan lokasi shooting drama korea terkenal Winter Sonata, Nami Island selama xx jam. Untuk mencapai Nami Island, kita harus naik kapal ferry selama kurang lebih 15 menit. Nami Island merupakan salah satu tempat populer di korea, jadi kamu nggak bakal Cuma ketemu sesama turis, tapi juga banyak warga Korea yang kesana.
Sebenernya menurut info banyak banget fasilitas yang bisa coba seperti berbagai macam olahraga air, dan juga terdapat theme park. Which I don’t see any…, mainly because kecapekan jalan. Haha…. Iya, di Nami Island transportasi utamanya adalah kaki kamu sendiri atau sepeda yang bisa kamu sewa.
Disepanjang jalan utama yang dikelilingi pohon chestnut dan poplar, terdapat beberapa café dan toko souvenir yang menarik. Banyak juga patung-patung yang terbuat dari kayu sehingga nuansa naturalnya tidak terganggu.
Jam makan siang, kita diajak makan di salah satu restoran di Nami Island: Seomhyanggi, specialty in marinated chicken barbecue yang rasanya enak banget banget! Cara makannya kayak di hanamasa, bedanya udah disediaan duluan di meja semuanya. Pertama-tama kita barbecue ayamnya, setelah matang, kita bungkus dengan selada dan dikasih sambal khas korea. Ayam barbecue ini enak dinikmati langsung ataupun dengan nasi. Semuanya enak! (*penggunaaan kata enak yang berlebihan saking enaknya!).
Setelah makan adalah acara bebas yang bisa kita pakai untuk keliling pulau, mencari spot-spot keren untuk foto-foto. Oh ya, Oppa Jason juga very happy to help us taking picture by his camera or our cell phone, so everbody will fit in the picture.
Finally setelah puas menjelajah di Nami Island, kita kembali lagi dengan menggunakan ferry, and unfortunately hujan turun, dan kita terpaksa sedikit kehujanan karena kapal ferrynya terbuka, dan tidak cukup atap untuk menampung semua orang.
Tips:
- Walaupun summer, selalu sedia payung di tas kamu.
- Nami Island is very best in Spring Season (Liat daun berubah warna jadi merah, dan berguguran), dan Winter Season (Salju di hutan, how romantic and cool is that!?). Just for your consideration kalau kamu merencanakan trip ke Korea Selatan.
Kemudian, kita melanjutkan perjalanan ke Gangwon-do dimana kita menginap di Hanhwa Resort Seorak Sorano. Not much to tell, karena kita udah capek banget. Cozy hotel with bath tub yang langsung Asal Jeplak penuhi dengan air panas untuk berendam melemaskan otot-otot.
Sebenarnya diluar masih terang, tapi kita memutuskan untuk beristirahat di hotel. Ow, don’t get too cozy, ketika kita ikut tur, kita pasti bakal selalu pindah hotel, jadi hanya keluarkan barang yang diperlukan dari koper, dan packing kembali agar besok tidak ada yang tertinggal.